bontangpost.id – Beberapa sepeda anak-anak teronggok di tepi jalan. Tak bisa lagi digunakan. Penyok. Berubah, tak ubahnya besi tua yang sudah nirguna. Tepat di sekeliling sepeda, puluhan rumah yang sedianya berdiri kokoh, kini tinggal puing. Semua habis lantaran si jago merah mengamuk tanpa ampun di kawasan itu.
Demikian sedikit yang tersisa dari musibah kebakaran yang terjadi di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan, Rabu (12/8/2020) dini hari. Dari data yang diterima hingga Rabu pagi, musibah ini mengakibatkan 88 warga dari 21 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat berteduh. Sementara untuk jumlah rumah terbakar, hingga kini belum diketahui. Lantaran lokasi kejadian merupakan kawasan padat penduduk.
“Kami belum tahu jumlah pasti rumah yang terbakar. Masih kami koordinasikan. Yang jelas ada puluhan rumah,” ujar Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadan Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Bontang, Akmad Rivani kala disambangi bontangpost.id di kantornya, Rabu (12/8/2020).
Akhmad Rivani menjelaskan, pihaknya menerima laporan warga soal kejadian ini sekira pukul 03.05 Wita. Tak lama usai laporan diterima, selekasnya dua armada pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi kejadian.
“Ketika tiba, terhyata sudah dua rumah terbakar. Pas yang dibelakang warung coto Makassar itu,” terangnya.
Warga panik. Histeris. Bergerak tak karuan. Lantaran kejadian ini terjadi dini hari, banyak yang keluar dengan berbekal pakaian di tubuh saja. Sementara barang-barang lain dibiarkan di rumah. Dilibas api. Ketimbang diselamatkan namun mengancam nyawa.
Lokasi kejadian terbilang kawasan padat penduduk. Rumah berdempetan. Rumah-rumah yang berdiri memang kokoh. Namun sebagian besar bermaterial kayu. Walhasil, dengan cepat api melebar. Membakar apapun yang mengadang jalannya.
“Cepat melebar karena didominasi rumah kayu,” kata Rivani.
Melihat api semakin berkobar, Disdamkartan kembali menerjunkan dua armada tambahan. Satu dari markas Disdamkartan, satu dari Loktuan. Sementara ada 40-an personel Satria Biru — julukan Disdamkartan– yang bertugas menjinakkan api.
“Total ada 4 armada yang diterjunkan. Personel ada 40-an,” bebernya.
Bukan hal mudah menjinakkan api di kejadian ini. Sebab petugas dan warga pun sempat bersitegang di lokasi. Namun demikian, api berhasil ditaklukkan 2 jam usai Disdamkartan turun. Atau sekira pukul 05.10 Wita.
“Jam 5 lewat dikit itu api padam. Tidak mudah. Karena kami pastikan jangan sampai menjalar. Dan alhamdullilah, berhasil,” pungkasnya.
Untuk penyebab kebakaran, hingga kini belum diketahui. Untuk itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Dari pantauan bontangpost.id di lokasi, tim Inafis Polres Bontang terlihat melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran.
Satu tim Inafis Polres Bontang dengan 6 orang personel diterjunkan di TKP. Mereka tiba sekira pukul 10.50 Wita. Dari pantauan redaksi, mereka melakukan penyelidikan di rumah tepat di belakang warung coto Makassar. Yang disinyalir menjadi titik awal api berasal. Beberapa puing sisa kebakaran ditandai berdasarkan numerik. Misal tabung 3 kilogram dengan kode 6. Tabung 12 kilogram kode 5. Hingga pukul 12.10 Wita, identifikasi masih belangsung. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post