Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Minggu, 18 April 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Bontang

Cerita Bayi yang Diduga Menderita Leukemia Mieloid Akut

Janin Sehat saat Hamil, Tahu Down Syndrome ketika Lahir

Reporter: Edwin Agustyan
Rabu, 12 Agustus 2020, 13:00 WITA
dalam Bontang, Feature
3 menit dibaca
Cerita Bayi yang Diduga Menderita Leukemia Mieloid Akut

Bayi ini mendapat perawatan intensif di RSUD Taman Husada. (Adiel Kundhara/KP)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Derai air mata jatuh dari pelopak mata Liliana. Ia tidak bisa menahan kerinduannya. Ketika membesuk buah hatinya mendapatkan perawatan insentif di Ruang Neonatal intensive care unit (NICU) RSUD Bontang. Dua pekan raganya berpisah dengan anak kelimanya ini. Karena jantung hatinya ini diduga menderita leukemia.

ADIEL KUNDHARA, Bontang

Proses persalinan telah dilewati oleh Liliana. Tepat pada 29 Juli pukul 09.20 Wita. Melalui operasi caesar. Namun, buah hati harus mendapatkan perawatan lanjutan. Dikarenakan bayi diduga menderita acute myeloid leukemia (AML).  Menurutnya pada masa hamil kondisi janin baik. Hasil pemeriksaan USG sejak usia kandungan 5 dan 8 bulan.

“Kata dokter bayinya sehat. Maksimal beratnya 3,3 kilogram,” ujar Liliana.

Keluhan lain juga tidak dirasakan. Bahkan janin saat itu pun gerak aktif. Ditelusuri, dari silsilah keluarga tidak ditemukan riwayat keturunan dengan diagnosa demikian.

Baca juga: Bontangpost.id Buka Donasi untuk Bayi Pengidap Leukemia Mieloid Akut

Ia justru mengetahui kondisi bayi demikian setelah melahirkan. Dimulai dari tidak adanya tangisan pasca-operasi. Diakuinya setiap kehamilan, tekanan darahnya selalu rendah.

“Pasti kalau diukur 80-90 mmHg,” sebutnya.

Setelah dia diperbolehkan pulang, rasa kerinduan membahana. Pasalnya, sang bayi diwajibkan tinggal guna mendapat perawatan intensif oleh tenaga medis. Terkadang isak tangis menyelimuti tiap malam hari.

“Selalu keingat tiap malam. Saya menangis. Padahal keempat kakaknya sehat semua,” ucapnya.

Baca Juga:  Dishub Rencana Rekayasa Lalu Lintas di 'Simpang Maut' RSUD Bontang

Kunjungan dilakukan tiap saat. Demi melihat buah hati. Selain itu kedatangannya juga untuk memasok kebutuhan popok, susu formula, dan pakaian. Kebutuhan ekonomi Liliana bertumpu pada suaminya. Dia memiliki usaha pentol rebus keliling.

Imbas pandemi Covid-19 ini pendapatan menurun drastis. Terlebih ketika harus menemani istri melewati proses pasca-operasi. Bahkan pernah sehari keuntungan yang didapatkan hanya Rp 30 ribu.

“Sebelum corona bisa mencapai Rp 500 ribu. Tetapi sekarang pendapatan turun,” sebut Rudi, suami dari Liliana.

Cerita Bayi yang Diduga Menderita Leukemia Mieloid Akut 1

Sementara, Dokter Spesialis Anak RSUD Taman Husada dr Arlita Eka Putri Vivin Puspitasari mengatakan, operasi caesar dipilih saat persalinan karena sang ibu menderita wasir.

“Takutnya kalau dipaksakan normal bisa terjadi pendarahan hebat saat bayi keluar,” kata perempuan yang akrab disapa Putri ini.

Ketika lahir, bayi mengalami down syndrome . Tandanya dengan tangisan yang tidak kuat. Sehingga pasien dilakukan observasi dan perawatan. Dengan pemasangan intubasi endotrakeal dan diberikan oksigenasi melalui ventilator. Bayi juga dilakukan pemeriksaan rontgen dan darah di hari sama.

Hasil pemeriksaan darah didapati pasien mengalami anemia dan salah satu kondisi ekstrim. Mengingat kadar sel darah putih mencapai 116.920 McL. Lantas, dokter mencurigai ke arah keganasan darah atau leukemia.

Pasca itu, tenaga medis melakukan pemeriksaan lanjutan. Berupa pemeriksaan morfologi darah tepi. Didapatkan pasien ini dicurigai menderita leukemia mieloid akut (AML).

Baca Juga:  Ruang Cempaka RSUD Taman Husada Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Covid-19

“Leukemia sejak lahir itu kejadian jarang di dunia. Kejadian kongenital leukemia ini hanya 1-5 anak per 1.000.000 kelahiran hidup. Sangat kecil angkanya,” ucapnya.

Selain itu, penderita ini kurang dari 1 persen pada leukemia anak-anak. Kondisi yang menjadi faktor resiko anak ini mengalami keganasan ialah kondisi down syndrome (trisomi 21). Memang angka kejadian AML lebih tinggi dibanding tidak menderita down syndrome .

Tanda dan gejala bisa langsung dicurigai leukemia ketika kadar sel darah putih di atas 50 ribu McL. Menurutnya 85 persen terjadi kasus leukemia akut pada anak. Termasuk 49 persen pada kasus AML. Gejala lain yang mengantar diagnosa itu dari pemeriksaan darah.

Idealnya pasien ini dilakukan pemeriksaan lanjutan. Berupa aspirasi sumsum tulang. Akan tetapi, fasilitas itu belum tersedia di RSUD. Fasilitas itu hanya bisa didapatkan di rumah sakit Samarinda dan Balikpapan. Rujukan saat ini tidak bisa dilakukan mengingat kondisi bayi masih kritis.

“Kondisi pasien kritis dengan komplikasi yang muncul. Karena gangguan napas serta kondisi leukemia terjadi infiltrasi sel leukemia di banyak organ dalam. Ini menganggu fungsi optimal dari organ itu,” sebutnya.

Terapi yang diberikan kepada bayi selain oksigenasi ialah pemberian antibiotik dan transfusi darah sesuai kebutuhan. Karena pada anak leukemia pasti hasil darahnya akan naik-turun.

Baca Juga:  Klinik Rawat Jalan RSUD Bontang Diperiksa BPK

Tak hanya itu, ia juga memberikan inutropik atau obat untuk menstabilkan tanda vital pasien. Pemeriksaan lain dilakukan rekam jantung. Pasalnya anak down syndrome  bisa mengalami gangguan jantung bawaan.  USG kepala pun dilakukan untuk melihat ada-tidaknya problem intrakranial di otaknya

“Pasien ini didapatkan adanya sakit jantung. Selain itu didapatkan ada kista di area otaknya,” paparnya.

Pemeriksaan lain juga diberikan sembari melihat perkembangan kondisi pasien. Potensi penyakit lain masih bisa terjadi. Berupa reaksi leukemoid. Sementara untuk TORCH dan HIV telah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya negatif.

Ia menjelaskan kemungkinan angka kelangsungan hidup atau survival rate sangat rendah. Dibandingkan pada anak-anak , leukemia bawaan lahir angkanya kurang lebih 10 persen. Sementara leukemia pada anak bisa sampai 70 persen.

“Itupun di daerah maju. Di Indonesia lebih rendah lagi,” tutur dia.

Putri menegaskan tidak semua pasien down syndrome  itu leukemia. Tetapi itu bisa menjadi salah satu faktor bayi ini berkembang menjadi leukemia. Pada usia remaja bisa muncul AML di kehidupannya.

Diketahui, Ruang baru NICU RSUD memiliki 12 outlet. Ini merupakan salah satu bentuk komitmen manajemen. Mendukung program kesehatan nasional. Tujuannya untuk memberikan pelayanan kesehatan secara prima bagi bayi sehat maupun kritis.  (*)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: leukemiaLeukemia Mieloid Akutrsud bontangrsud taman husada
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan218Tweet137Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Jalan Poros Bontang Rusak, Harga Bahan Pokok Berpotensi Naik

Jalan Poros Bontang Rusak, Harga Bahan Pokok Berpotensi Naik

Sabtu, 17 April 2021, 20:00 WITA
Semua Tempat Wisata Tutup Selama PPKM

Pembukaan Objek Wisata Tunggu Evaluasi Tim Satgas

Sabtu, 17 April 2021, 14:30 WITA
Pemkot Bontang Masih Tunggu Regulasi Penyaluran THR untuk PNS

Pemkot Bontang Masih Tunggu Regulasi Penyaluran THR untuk PNS

Sabtu, 17 April 2021, 13:30 WITA
Ringkus Tiga Tersangka, Polres Amankan Sabu 4,5 Kilogram di Bontang

Dua Warga Bontang Diciduk, Masuk Jaringan Internasional Peredaran Narkoba

Sabtu, 17 April 2021, 12:25 WITA
Kasus KJKS Halal Masuk Pemberkasan, Target Mei Dilimpahkan

Kasus KJKS Halal Masuk Pemberkasan, Target Mei Dilimpahkan

Jumat, 16 April 2021, 20:00 WITA
10 Warga Binaan Jalani Masa Tahanan Seumur Hidup

10 Warga Binaan Jalani Masa Tahanan Seumur Hidup

Jumat, 16 April 2021, 17:00 WITA
Postingan Selanjutnya
Tim Inafis Periksa Rumah yang Diduga Asal Api 2

Tim Inafis Periksa Rumah yang Diduga Asal Api

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Sabtu, 17 April 2021, 10:35 WITA
Evi Butuh Dukungan Publik Kaltim

Evi Butuh Dukungan Publik Kaltim

Minggu, 11 April 2021, 11:10 WITA
Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kamis, 15 April 2021, 12:00 WITA
Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Rabu, 14 April 2021, 12:17 WITA
Jalan Poros Bontang Rusak, Harga Bahan Pokok Berpotensi Naik

Jalan Poros Bontang Rusak, Harga Bahan Pokok Berpotensi Naik

Sabtu, 17 April 2021, 20:00 WITA
Rafathar Bakal Jadi Kakak

Rafathar Bakal Jadi Kakak

Sabtu, 17 April 2021, 19:00 WITA
Warga Selambai Tolak Rencana Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Loktuan

Pengangkutan Batu Bara di Pelabuhan Loktuan, Nursalam; Tak Ada Potensi PAD

Sabtu, 17 April 2021, 16:30 WITA
Menu Sahur Capcay Kuah, Jaga Daya Tahan Tubuh saat Puasa

Menu Sahur Capcay Kuah, Jaga Daya Tahan Tubuh saat Puasa

Sabtu, 17 April 2021, 15:30 WITA
Semua Tempat Wisata Tutup Selama PPKM

Pembukaan Objek Wisata Tunggu Evaluasi Tim Satgas

Sabtu, 17 April 2021, 14:30 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.