bontangpost.id – Pemkot Bontang berencana membangun jalan lingkar yang menghubungkan kelurahan Bontang Kuala dengan Tanjung Laut Indah, dalam waktu dekat. Sebagai akses alternatif mengingat kontur jalan di pesisir menjari. Artinya tidak ada jalur lain yang dapat dilalui. Sehingga pengendara ketika melakukan perjalanan dari pesisir satu ke lainnya harus melalui jalur sama.
Namun demikian titik nol di Bontang Kuala itu belum dipastikan. Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin Syah mengatakan kemungkinan akses masuk jalur lingkar di sekitar terminal Bontang Kuala.
“Pastinya akan diputuskan saat detail engineer design (DED) sudah disusun,” kata Amiruddin.
Lebar akses jalan lingkar diprediksi 20 meter. Panjangnya mencapai sekira tiga kilometer. Mengenai lahan sudah dipastikan tidak ada masalah. Lantaran sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan warga terkait rencana itu. Kebutuhan anggaran untuk merealisasikan akses ini mencapai 150 sampai 300 miliar rupiah.
Ia menyatakan saat ini teknologi untuk konstruksi jalan berkembang pesat. Nantinya bagian sisi luar jalan sebagian besar akan ditanggul. Kemudian ada jembatan di salah satu titik yang dipasang buka-tutup air laut. Sehingga dapat dilewati oleh kapal nelayan yang tinggal di sekitar Pasar Taman Rawa Indah.
“Jadi ketika air laut pasang pintu air akan ditutup. Sehingga tidak masuk ke permukiman,” ucapnya.
Sementara, Wali Kota Bontang Basri Rase menyatakan proyek ini masuk dalam program skala prioritas. Pasalnya kehadiran akses alternatif ini masuk skema penanggulangan banjir rob di Bontang Kuala. “Keliru jika program ini dikatakan tidak prioritas. Karena ini untuk pertahanan wilayah Bontang Kuala dari abrasi dan rob,” kata Basri.
Mengenai skema pembayaran tentu tidak bisa hanya mengandalkan APBD Bontang. Sebab kebutuhannya sangat besar. Sehingga ada opsi untuk meminta bantuan keuangan (bankeu) Pemprov Kaltim dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.
“Masih dihitung. Kami ajukan di 2022 untuk perencanaan di Pemprov Kaltim,” ucapnya.
Diketahui untuk penyusunan DED dan Amdal membutuhkan anggaran Rp 1 miliar. Sebelumnya diberitakan, ujung dari jalan lingkar di Kelurahan Tanjung Laut Indah berada di dekat Balai Benih Ikan (BBI).
Kasi Pemerintahan Kelurahan Tanjung Laut Indah Hariyanto mengatakan sepuluh tahun sebelumnya sudah dilakukan pemetaan lahan. Berdasarkan rencana awal saat itu. Mengenai status lahan diklaim tidak ada kendala. Lantaran sudah ada pembicaraan dengan warga.
“Kalau soal ganti-rugi belum tahu pastinya. Tetapi lahan statusnya klir,” kata Hariyanto.
Area yang masuk wilayah Tanjung Laut Indah hanya sampai di Sungai Siagian. Nantinya pihak kelurahan akan melakukan pendampingan terkait masalah lahan. Karena status lahan masuk kawasan pasang surut. Sehingga sertifikat kepemilikan tanah belum bisa diterbitkan sejauh ini. (*/ak)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda