bontangpost.id – Pemerintah diminta tidak fokus hanya pada pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Yang lebih penting dari itu adalah membangun sumber daya manusia (SDM) di sana.
Permintaan itu disampaikan Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Penajam Paser Utara Helena saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di lokasi IKN kemarin. ”Kami berharap agar diutamakan terlebih dahulu, yaitu pembangunan SDM,’’ ujar Helena. Dia menambahkan, pemindahan IKN menjadi momentum penting untuk pembangunan SDM di Kalimantan. ’’Kami meminta untuk segera dibangunkan balai pelatihan-pelatihan. Juga segera membangun universitas di Kabupaten Penajam Paser Utara,” tuturnya.
Jokowi kemarin memang bertemu dengan para tokoh agama dan tokoh adat di Kaltim. Pertemuan itu merupakan rangkaian kegiatan Jokowi selama berkemah di lokasi IKN. Lokasi perkemahan sekitar 2,7 kilometer dari titik nol IKN.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan, keberadaan IKN di wilayahnya akan berdampak luas dari segi pemerataan dan keadilan pembangunan. ”Jadi, dampak semuanya apakah itu ekonomi, pembangunan, dan segala kesejahteraan masyarakat akan mengikutinya secara otomatis,” ucap Isran.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan juga mendukung pembangunan IKN. Dia menuturkan, perjalanan dari Papua menuju lokasi IKN jauh lebih singkat dari pada ke Jakarta. Itu tentu mempermudah urusan penyelenggaraan pemerintahan. Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap kehadiran IKN kelak dapat melindungi seluruh masyarakat.
Dukungan juga disampaikan jajaran petinggi TNI. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyatakan, pihaknya telah mendirikan posko untuk mendukung pembangunan IKN. Dudung juga memastikan bahwa TNI-AD akan membangun satuan setingkat kodim di IKN Nusantara. ”Dalam rangka proses pembangunan, Kodam VI/Mulawarman, (posko) sudah terbentuk di sana,” tegasnya. Posko tersebut sekaligus menjadi pusat komando Angkatan Darat dalam mengawal pembangunan IKN Nusantara. ”Sehingga keamanan sudah terjamin,” lanjutnya.
Dudung menuturkan, pihaknya sudah mendapat kepastian tempat untuk membangun Markas Besar TNI-AD (Mabesad). ”Sudah di-plotting di mana letak (Markas Besar) TNI-AD pada saat IKN terbentuk,” beber Dudung. Namun, pembangunannya tetap menyesuaikan keputusan pemerintah pusat. TNI-AD akan bergerak sesuai dengan komando yang diberikan.
TNI-AL dan TNI-AU juga sudah memastikan akan membangun markas di IKN Nusantara. Mereka juga bakal menambah dan menggeser satuan untuk memperkuat pertahanan IKN Nusantara. AL berencana membangun dua komando daerah maritim (kodamar) dan menambah satu pasukan Marinir (pasmar). Sedangkan TNI-AU berniat membangun pangkalan udara (lanud) berikut satuan untuk mendukung aktivitas serta mobilitas presiden dan wakil presiden.
Fasilitas Kemah
Tadi malam Jokowi bersama istrinya, Iriana, menginap di IKN Nusantara. Area IKN pun ditutup sementara. Hanya presiden, beberapa pejabat, pasukan pengamanan, serta tim khusus yang berada di lokasi tersebut.
Jumlah tenda yang digunakan Jokowi bersama rombongan juga terbatas. Menurut rencana, presiden menginap bersama lima gubernur di Kalimantan. Namun, informasi yang berkembang, hanya gubernur Kalimantan Timur yang berada di lokasi. Gubernur lainnya meninggalkan lokasi penginapan.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan, kondisi di lapangan serba terbatas. Itu terjadi karena kontur tanah yang belum sempurna. Selain itu, fasilitas air sangat terbatas. “Yang menginap dibatasi,” ucapnya.
Ada beberapa pejabat selain gubernur Kaltim yang berada di lokasi. Antara lain, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.
Heru menceritakan, tidak ada fasilitas ataupun makanan istimewa di area kemah. Hanya ada buah, kue, serta mi instan. Di dalam tenda juga tidak ada perangkat pendingin. “Hanya kasur, tanpa AC,” imbuh dia.
Selama di lokasi, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan. Salah satunya meninjau lokasi persemaian. Kegiatan itu berlangsung kemarin sore. Lokasinya berada di Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Sekitar 40 menit dari titik nol IKN. Berbagai bibit disemaikan di lokasi tersebut. Nanti bibit itu ditanam di area IKN.
Setelah meninjau lokasi persemaian, Jokowi menegaskan komitmennya untuk merehabilitasi hutan. Dengan begitu, area-area IKN bisa memiliki fungsi seperti semula. ’’Sebagai hutan tropis, bukan hutan monokultur yang homogen,’’ ujarnya.
Dalam 6–7 bulan ke depan, persemaian Mentawir bisa memproduksi 15–20 juta pohon. Ragamnya, antara lain, kayu nyatoh, meranti, kapur, gaharu, hingga jambu-jambuan. ’’Pohon itu akan menarik hewan dan burung-burung untuk masuk ke habitatnya di IKN,’’ ungkap dia.
Sebelumnya, Jokowi menggelar acara penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia. Penyatuan berlangsung satu jam. Sesuai dengan rencana, semua gubernur atau yang mewakili berdiri membuat barisan setengah lingkaran. Mereka menghadap ke gentong yang diletakkan di tengah. Jokowi berdiri di dekat gentong tersebut.
Satu per satu gubernur dipanggil mendekat. Pada waktu bersamaan, pasukan Satria Nusantara juga mendekat. Mereka adalah Paspampres yang mengenakan pakaian adat sesuai dengan provinsi yang dipanggil ke depan. Pasukan Satria Nusantara membawa tanah dan air untuk diserahkan ke gubernur.
Material pertama yang diserahkan ke gubernur untuk diteruskan ke presiden adalah tanah. Setelah dituang ke gentong, pasukan Satria Nusantara menyerahkan air ke gubernur untuk diteruskan ke presiden dan dituang ke gentong pula. Gubernur DKI Anies Baswedan mendapat kesempatan pertama untuk menyerahkan air dan tanah tersebut.
Jokowi mengungkapkan, dirinya sengaja datang bersama beberapa menteri dan semua gubernur untuk menyambut pembangunan IKN Nusantara. Selain 34 gubernur, ada 15 tokoh masyarakat Kalimantan Timur yang hadir di lokasi. “Kita berdoa, semoga diberi kemudahan dan kelancaran dalam membangun Ibu Kota Nusantara ini,” ucapnya.
Dia menambahkan, penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi merupakan simbol kebinekaan. Jokowi menyebutkan, kebinekaan dan persatuan yang kuat dibutuhkan dalam membangun IKN. “Agar semua yang kita cita-citakan bisa terwujud,” ujarnya. (jawapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: