VIRUS corona akhirnya menyerang Arab Saudi, Senin (2/3) sekira pukul 19.13 atau 23.13 WIB. Pemerintah Saudi mengumumkan bahwa seorang warganya terjangkit virus corona atau Covid-19. Berdasar keterangan resmi Pemerintah Saudi, seorang warganya yang positif corona itu baru kembali dari Iran melalui Bahrain. Warga tersebut kini ditempatkan di ruang isolasi salah satu rumah sakit di Saudi.
Kondisi ini membuat penutupan akses kedatangan jamaah umrah masih belum dibuka dalam waktu dekat. Seperti diketahui, proses pengajuan visa umrah dari Indonesia ditangguhkan sejak 26 Februari lalu. Sedangkan penerbangan umrah dihentikan sejak 27 Februari.
Dampaknya pun terasa hingga ke Kaltim. Ada sekitar 3.028 orang yang umrahnya tertunda dahulu. Tak terkecuali Gubernur Kaltim Isran Noor.
“Mereka seharusnya berangkat pada Maret dan April ini,” kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (Kabid PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kaltim, Ahmad Ridani kepada Kaltim Post (induk Bontangpost.id).
Dia mengungkapkan, sampai kapan penundaan ini belum diketahui. Maka dari itu, semua orang yang direncanakan berangkat pada Maret dan April harus bersabar dahulu. Termasuk Gubernur Isran Noor yang sebelumnya berencana umrah pada 19 Maret ini.
“Saya rencana mau umrah. Tapi karena ada diberhentikan penerbitan visa atau izin masuk, ya saya terima saja. Kita lihat saja. Mudah-mudahan keputusan seminggu lagi berubah, kan bisa jadi,” ucap Isran akhir pekan lalu kepada awak media.
Ahmad Ridani melanjutkan, bahwa saat ini pihak Kemenag tengah mengupayakan koordinasi dengan Arab Saudi, agar visa yang sudah terbit dilakukan perpanjangan. Sehingga, tidak hangus dan masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk pembuatan visa. Meski begitu, akibat dari kebijakan Arab Saudi ini, Ridani memastikan jamaah tidak akan dikenakan biaya lagi. Hal ini sudah dikomunikasikan dengan asosiasi travel penyelenggara umrah di seluruh Indonesia.
“Yang jadi persoalan itu kan masyarakat biasanya sudah bersiap dan menunggu untuk berangkat umrah. Namun, ini kan menyangkut masalah keselamatan,” sambungnya.
Namun, jika ada jamaah yang mengundurkan diri karena penundaan ini, travel bakal mengembalikan uang yang sudah disetorkan. Kebijakan ini, sampai waktu yang tidak terbatas alias belum ditentukan. Terkait ada yang bilang bahwa hanya sampai 14 Maret, Ridani mengatakan bahwa itu hoaks.
“Jadi sampai saat ini, Saudi Arabia belum menyebutkan informasi sampai kapan, jadi kami masih menunggu. Ya mudah-mudahan ini tidak berimbas pada penyelenggaraan haji nanti,” imbuh Ridani. (nyc/riz/k15/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post