bontangpost.id – Wacana menjadikan Prakla sebagai pusat kuliner kembali digaungkan. Alasannya, untuk menghilangkan stigma negatif yang melekat di tengah masyarakat.
Pasalnya, kurang dari sebulan empat muncikari di Bontang berhasil ditangkap polisi, lantaran menjajakan wanita ke pria hidung belang. Dua muncikari di antaranya merupakan pemilik wisma Prakla, Berbas Pantai. Bahkan satu korbannya masih di bawah umur.
“Enggak masalah kalau ada stigma buruk di kalangan masyarakat seperti itu. Justru dengan pengungkapan itu malah banyak kasus yang diberantas. Tapi, fokus kami saat ini ingin mengubah jadi lebih baik,” jelasnya saat dijumpai.
Kata Basri, wacana menjadikan Prakla sebagai pusat kuliner akan direalisasikan secara bertahap pada tahun depan. Sebab anggaran saat ini terbatas.
Inovasi membuat pusat kuliner tak lain bertujuan untuk meningkatkan UMKM masyarakat Kota Bontang. Sehingga bisa menarik wisatawan. Baik itu pengunjung lokal maupun luar daerah.
“Kalau pengunjung banyak kan berpengaruh juga ke pendapatan daerah. Apalagi kan berjejer dengan objek wisata mangrove Berbas {antai. Justru potensi pengunjung besar,” tandasnya.
Diketahui, wacana menjadikan kawasan THM Prakla menjadi pusat kuliner sudah lama bergulir, bahkan di awal Pemerintahan Neni-Basri. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post