SAMARINDA – Dalam rangka menyongsong penyelenggaraan debat publik pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim sedang menjaring tim pakar. Tim yang berasal dari akademisi, tokoh masyarakat, ekonom, dan pakar pendidikan itu akan mempersiapkan beragam pertanyaan yang nantinya diajukan pada paslon.
Komisioner KPU Kaltim, Mohammad Syamsul Hadi menyebut, terdapat 15 orang tim pakar. Mereka berasal dari berbagai profesi. Sedianya KPU akan menggandengnya untuk menyiapkan konsep debat publik. Kata dia, saat ini KPU telah mengantongi sejumlah nama untuk menjadi tim pakar debat publik.
“Kami akan pelajari dulu orang-orangnya. Nanti kalau sudah waktunya, kami akan publikasikan. Yang pasti, mereka berasal dari profesi yang berbeda,” katanya, Kamis (22/3) kemarin.
Syamsul mengungkap, tim pakar berasal dari tokoh lokal dan nasional. Mereka dipastikan sudah teruji kualitasnya karena mereka yang nantinya merumuskan pertanyaan. Mereka juga yang akan membuat konsep materi yang akan disampaikan moderator. Debat publik perdana rencananya dilaksanakan pada 25 April mendatang.
“Sehingga tim pakar harus bekerja mempersiapkan materi pertanyaan sebelum debat publik dilaksanakan,” katanya.
Adapun sumber pertanyaan merujuk pada enam item sesuai perintah Peraturan KPU (PKPU) Nomor 4 tahun 2017. Enam materi tersebut yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan daerah, meningkatkan pelayanan pada masyarakat, menyelesaikan persoalan daerah, menyelaraskan pembangunan kabupaten/kota, dan provinsi dan nasional, sehingga memperkokoh negara kesatuan Republik Indonesia.
“Jadi tidak sembarang pertanyaan yang akan diajukan. Sudah ada dasarnya. Tinggal nanti tim pakar membuat pertanyaan sesuai perintah PKPU itu. Kami harus memastikan pertanyaan diajukan secara seimbang untuk setiap paslon,” ujarnya.
Konsep keadilan dalam debat, tambah dia, akan menjadi standar utama dalam kegiatan yang bertujuan menggali visi dan misi paslon tersebut. Maka dibutuhkan moderator yang memiliki beragam kemampuan.
“Antara lain moderator harus dipegang orang yang sudah berpengalaman. Kami sudah kantongi nama moderatornya. Insyaallah ada dari tokoh nasional dan lokal,” sebutnya.
Debat publik yang akan berlangsung selama 90 menit itu bakal menguji kualitas visi dan misi paslon. Sehingga KPU harus memastikan pertanyaan yang diajukan moderator dapat memuaskan publik. Terutama penjelasan secara detail visi dan misi paslon.
Disinggung soal tema perdana debat publik kandidat yang bertarung dalam Pemilihan Gubernur Kaltim 2018, Syamsul menjawab belum mengklasifikasi tema di setiap debat publik. “Di debat publik pertama belum kami tentunya temanya. Begitu juga dengan debat publik tanggal 25 April dan 22 Juni mendatang. Nanti tim pakar yang akan merumuskan,” tukasnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: