SANGATTA – Banyaknya venue yang terbangun untuk perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim, menarik perhatian Bupati Kutim Ismunandar yang juga menjabat sebagai Ketua PB Porprov Kaltim.
Ia meminta usai pertandingan, seluruh venue yang banyak menghabiskan anggaran itu agar lebih dirawat. Salah satunya venue sepatu roda yang sudah berstandar internasional. “Dalam membangun venue kami tidak mau setengah-setengah, semua harus totalitas. Kalau memang mau dipakai untuk pra PON (Pekan Olahraga Nasional) kami siap memfasilitasi,” ungkapnya dalam konferensi pers, di media center, Rabu (5/11).
Berkaca dari pengalaman, lanjut Ismu, di Kaltim ini terlalu banyak venue pasca-pakai yang tidak layak digunakan. Mengingat tak ada pengarahan lebih dalam. Padahal anggaran yang dihabiskan cukup besar. Ia mengaku enggan hal itu terjadi pada Kutim. “Setiap usai mengadakan besar, venue yang sudah dibangun tidak terawat. Sama saja yang terjadi pada PON lalu,” bebernya.
Ismunandar berharap, ke depannya venue-venue yang dibangun bisa terus dimanfaatkan dan dirawat dengan baik. Untuk itu, ia merencanakan Kutim lebih memberikan pembinaan yang rutin, dengan memanfaatkan fasilitas itu. “Dengan fasilitas yang ada, bahkan sudah standar, semoga seluruh atlet bisa lebih berprestasi,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati yang juga selaku Ketua Kontingen Kutim, Kasmidi Bulang memaparkan, venue sepatu roda merupakan salah satu arena tanding terbaik. Tak hanya siap dijadikan tempat untuk pra PON, venue inipun dapat digunakan untuk PON-nya sekaligus.
“Kejurnas sepatu roda rencananya akan dilaksanakan disini, termasuk akan mengusulkan pelaksanaan Pra-PON 2019,” kata Kasmidi.
Tak tanggung-tanggung, ia mengaku siap jika venue tersebut harus dipinjam dalam pelaksanaan PON Papua 2020. Mengingat Kalimantan merupakan daerah strategis dan cukup dekat dari lokasi pelaksanaan pekan olahraga bertaraf nasional tersebut.
“Kami belum tahu kepastiannya seperti apa, namun jika area sepatu roda tidak terbangun di Papua, kami siap untuk membantu. Ini juga membuat harum kembali nama daerah,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post