Imbau Cek Saldo di Bendahara SKPD
BONTANG – Kegelisahan pegawai terkait dana BNI Life terjawab. Dana hari tua dari program BNI Life sudah siap cair. Hanya saja, Pemkot Bontang mengimbau agar pegawai mengecek saldo BNI Life di masing-masing bendahara SKPD.
Hal tersebut dilakukan agar tidak ada klaim setelah pencairan nanti. Sekretaris Daerah (Sekda) Bontang Syirajuddin mengatakan, jika memang administrasi semua sudah selesai bisa dicairkan.
Terkait keluhan atau kegelisahan pegawai yang tidak langsung bertanya maka Syirajudin akan menindaklanjuti sesuai aturan. “Nanti dibicarakan sama BNI Life, kalau mereka sudah siap, pasti bisa dicairkan, karena ini butuh proses, tak bisa juga melanggar aturan,” jelasnya saat ditemui di kantor DPRD Bontang, usai rapat bersama DPRD Bontang, Selasa (28/2) kemarin.
Sementara itu, tim teknis BNI Life yang juga Asisten Administrasi Umum, Sarifah Nurul menambahkan bahwa verifikasi data sudah selesai. Saat ini, tinggal verifikasi antar SKPD. “Verifikasi antara BNI Life dan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bontang sudah selesai, tetapi kami ingin per SKPD melihat, karena proses mutasi pegawai ini dikhawatirkan ada yang belum valid,” ungkapnya.
Disinggung Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru ini sebagai kendala, Nurul membantahnya. Pasalnya, BNI Life kalau sudah mencairkan uang, lalu diklaim karena kesalahan nilai, mereka tak bisa menerima.
Oleh karena itu sebelum pencairan, diharapkan data sudah valid. “Jadi kalau ada teman-teman yang merasa dirugikan atau belum disetor bisa komplain sebelum dicairkan,” terangnya.
Terkait isu dana yang tidak bertuan, Nurul menjelaskan bahwa saat disetor tanpa memasukkan namanya. Misalnya Sekretariat Daerah (Sekda) 120 orang jadi hanya jumlah orang tanpa nama. Tetapi bukan tidak bertuan hanya itu masuk rekening pemkot. “Pelan-pelan ditelusuri bendahara dari SKPD mana, maka semua sudah clear,” ujarnya.
Sedangkan, isu lainnya yang menyatakan ada bendahara yang tidak setor, Nurul mengatakan memang ada beberapa oknum yang tidak menyetorkan rutin. Otomatis manfaatnya yang mungkin berkurang. Karena bunga perbulan, sementara untuk jumlahnya bisa dilihat di data bendahara masing-masing SKPD. “Seperti saldo saya, mulai April 2009 saldonya mencapai Rp 18 juta sekian, makanya kami imbau pegawai mengecek saldonya,” pintanya.
Jadi jika saldonya ada kekurangan, maka bisa ditelusuri saat di SKPD mana dirinya tidak menyetor. Atau ketika sedang cuti besar sehingga tidak mendapat TPP dan akhirnya tidak setor BNI Life. Bahkan bisa jadi memang kesalahan orang lain. “Jadi tolong dilihat, karena tidak semua juga kesalahan orang lain, bisa saja sedang cuti diluar tanggungan negara atau sanksi,” bebernya.
Oleh sebab itu, diimbau agar pegawai mengecek sendiri-sendiri dan laporkan jika ada perbedaan jumlah saldo. Namun diharapkan hal tersebut dikonfirmasi dan jangan protes dulu di luar. Karena data sekira 4.500 orang itu sangat banyak. Untuk dapat mengecek saldo BNI Life pun, Nurul menyatakan pihaknya sudah membagikan datanya ke bendahara SKPD. “Kalau merasa ada perbedaan, nanti ada catatan bahwa saat di SKPD mana, yang bersangkutan tidak menyetornya,” ujarnya.
Tak hanya di bendahara SKPD, pegawai juga bisa mengeceknya di BKPP Bontang. Untuk pencairan, diharapkan awal Maret bisa terlaksana. Namun, karena masih ada yang harus diklarifikasi, maka sedikit molor. Yang terpenting jangan sampai sudah terbagi baru komplain. “Nanti siapa yang mau nombokin, ibaratnya di kasir, hitung uang di depan kasir karena kalau sudah keluar, kami tak bisa klaim di kasir jika ada kekurangan,” tuturnya.
Sedangkan untuk pencairannya, memang tidak diberikan secara cash. Tetapi disampaikan melalui rekening bank lain dengan ketentuan biaya transfer antar bank ditanggung sendiri.
Namun jika mau membuka rekening di BNI juga bisa dilakukan. Karena BNI juga memberikan fasilitas jika buka rekening untuk pencairan BNI Life tidak ada setoran awal. Bahkan jika sudah buka rekening ditutup lagi karena uangnya mau diambil semua juga bisa dilakukan. “Karena jika diberikan secara cash akan tercecer dan sangat beresiko,” pungkasnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: