Waduh.. Atlet Binaraga Terbanyak Terindikasi Doping

Ilustrasi.

Bila Terbukti, Kembalikan Bonus, Medali Dan Disanksi 4 Tahun Mengikuti Kejuaraan

JAKARTA – Identitas 12 atlet nasional yang menggunakan zat terlarang saat berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016, mulai terkuak. Ini setelah terbongkarnya data-data cabang olahraga serta nomor para atlet yang divonis oleh National Dope Testing Laboratory (Laboratorium Anti Doping Internasimal) di New Delhi, India, menggunakan doping.

Dari data yang diterima oleh Jawa Pos, total 12 atlet tersebut berasal dari empat cabang olahraga, yaitu, menembak, berkuda, binaraga dan angkat berat. Binaraga menjadi cabang olahraga yang atletnya paling banyak menggunakan obat perangsang agar otot mereka terlihat sempurna saat mengikuti lomba, delapan atlet.

Parahnya, praktek kotor yang dilakukan oleh rata-rata para peraih medali emas dan perak itu, paling banyak dilakukan oleh atlet tuan rumah, Jawa Barat dengan empat atlet, menyusul Jawa Tengah dengan tiga atlet (selanjutnya lihat grafis). Para atlet tersebut akan diberikan kesempatan untuk melakukan pembelaan di depan Dewan Disiplin, Januari mendatang.

Saat dikonfrimasi, pihak pemerintah yang diwakili oleh Gatot S. Dewa Broto, Deputi IV Kemenpora Bidang Peningkatan Prestasi dan Olahraga tidak membantah, juga tidak mengiyakan sejumlah data yang diterima oleh Jawa Pos itu. “Anda dapat dari mana, padahal itu masih sangat rahasia lho,” kata Gatot singkat.

Pria asal Jogjakarta ini mengatakan bahwa, ada sejumlah data yang cocok dengan yang dia pegang saat ini. Hanya saja, mereka dilarang tegas oleh WADA (World Anti Doping Agency) untuk membocorkan data tersebut ke publik sebelum adanya pembelaan dari para atlet yang tersangkut masalah doping itu.

Lagi pula, lanjut Gatot, semua elemen, baik PB PON (Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional), Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) serta pihak Kemenpora, sudah berkomitmen untuk mengumumkan secara resmi data para atlet itu, Januari nanti. Ketua Umum PB PON Ahmad Heryawan yang tidak lain adalah gubernur Jawa Barat, yang akan mengumumkannya.

Senada dengan Gatot, Wakil Ketua Umum LADI, Bayu Rahardian, mengungkapkan bahwa mereka sudah menyerahkan tanggung jawab pengumuman atlet tersangkut doping itu ke tangan Ketua Umum PB PON. “Sebenarnya saya sudah mendapat data-data itu. Tapi, biar mereka yang berwenang yang mengumumkannya saja,” kata Bayu.

Di sisi lain, Cahyo Edi, yang membidangi result manajemen LADI mengatakan bahwa, semua atlet yang diduga melakukan praktek doping tersebut sudah dimintai klarifikasi secara lisan lewat sambungan telepon. “Tapi, kami juga akan mengundang mereka untuk mendengar pembelaan mereka secara langsung,” kata Cahyo.

Bila terbukti bersalah, ada sejumlah hukuman berat yang harus diterima oleh para atlet doping tersebut. Mulai dari pencabutan gelar, pengembalian bonus dari pemerintah, serta tidak akan dimasukan ke dalam kontingen Indonesia di SEA Games Kuala Lumpur, 2017 nanti. Selain itu, mereka juga terancam dihukum selama empat tahun tidak mengikuti kejuaraan olahraga manapun. (ben/jpg)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version