SANGATTA – Bupati Kutim Ismunandar geram gara-gara jadwal penerbangan pesawat perintis Karavian yang melayani rute Sangatta-Balikpapan tak sesuai harapan. Bupati mengaku kecewa dengan pelayanan maskapai tersebut.
“Ya (kecewa). Karena jadwalnya tidak karuan,” ujar Bupati Ismu saat ditanya wartawan usai Coffee Morning, Senin (23/4) lalu.
Amburadulnya jadwal penerbangan tersebut lantaran masih berada di bawah kendali perusahaan. Seharusnya, diserahkan sepenuhnya kepada Pemkab Kutim.
“Jadwal diinformasikan kepada masyarakat. Kami minta juga, jangan jadwal ikutin perusahaan. Tetapi kita yang atur,” pintanya.
Rasa kecewa tersebut timbul lantaran penerbangan ini kerap kali menimbulkan masalah. Mulai dari permasalahan kontrak, lelang, petugas, hingga pesawat rusak. Ditambah masalah jadwal.
“Jadi kami minta kepada Dishub untuk menyelesaikan masalah ini. Terutama masalah jadwal. Jadwal disampaikan kepada masyarakat. Kita yang atur jadwal,” tegasnya.
Adapun jadwal penerbangan terbaru untuk tahap 1, yakni pada minggu pertama dan ke 3 setiap bulan ialah setiap Senin, Selasa, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Sedangkan tahap 2 ialah hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu pada minggu ke 2 dan ke 4 setiap bulan.
Adapun harga tiket untuk Balikpapan – Sangatta adalah sebesar Rp. 436.100 dan Sangatta-Balikpapan Rp. 380.000.
Sebelumnya, mulai Senin (16/4) Pesawat Perintis Karavian, Pemkab Kutim kembali terbang. Pesawat yang sempat rusak dua pekan tersebut sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim, Ikhsanuddin Syerpi didampingi Sekretaris Dishub, Teguh BS, pesawat subsidi tersebut sudah berjalan normal seperti biasa.
“Alhamdulillah pesawat kita mulai hari hari sudah terbang. Pagi ini mengudara setelah sempat berhenti dua minggu,” ujar Teguh.
Dirinya memastikan, pesawat yang dapat menampung 10 orang tersebut tak lagi mengalami masalah seperti sebelumnya. Semua sudah sesuai dengan yang diharapkan.
“Jadwal tidak berubah. Jadi tidak ada masalah sudah. Doakan saja berjalan lancar. Sehingga masyarakat dapat menikmati pesawat ini,” katanya.
Sebelumnya, penerbangan perintis Bandara Tanjung Bara Sangatta kembali menjadi sorotan. Pasalnya, baru saja penerbangan perdana diluncurkan secara resmi pada 28 Maret, pesawat milik maskapai Susi Air tersebut sudah berhenti melakukan penerbangan. Penyebabnya, karena adanya kerusakan pada pesawat.
Bupati Kutim Ismunandar pun langsung mencoba melakukan tindakan, yakni menginstruksikan Dishub Kutim untuk menyurati pihak maskapai untuk meminta kejelasan.
Bahkan, dirinya meminta kompensasi selama tertundanya penerbangan di Kutim. Salah satu tawarannya ialah menambah jadwal penerbangan selama enam hari. Mulai Senin hingga Sabtu. Hanya saja permintaan itu tak dipenuhi pihak maskapai.
“Ya harus ada kompensasi. Paling tidak menambahkan waktu terbang,” kata Ismu. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: