SANGATTA- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga masih krisis perawat dan dokter umum. Untuk perawat, pihaknya masih membutuhkan 21 orang. Sedangkan dokter sekira 6 orang. Dikatakan Direktur RSUD Kudungga Anik Istiyandari, saat ini perawat yang ada baru sekitar 161 orang. Sedangkan pihaknya membutuhkan 182 tenaga. Artinya, pihaknya masih butuh tambahan 21 orang.
Sedangkan dokter, yang ada saat ini hanya 6 orang. Idealnya sebanyak 12 orang. Beruntung, RSUD mendapatkan tenaga pembantu yakni dokter internsip sebanyak 15 orang. “Jadi kami masih butuh 21 perawat dan enam dokter. Jadi kami harap bisa dipenuhi kebutuhan kami. Sehingga pelayanan berjalan lancar,” ujar Anik.
Karena katerbatasan ini, terpaksa pihaknya membuat metode baru. Yang seharusnya pasien dirawat lima perawat secara bergantian kini diubah menjadi tiga perawat saja. “Tetapi apapun itu pelayanan tetap kami dahulukan. Pasien tetap utama. Karena jangan sampai kekurangan ini turut mengurangi pelayanan,” katanya.
Kekurangan ini juga sudah dibicarakan dengan instansi terkait serta bupati. Mereka cukup merespon baik. Bahkan meminta untuk memenuhi semua kekurangan tersebut. “Kita ketahui jarang sekali yang mau masuk menjadi perawat (Di RSUD). Makanya kalau ada akan diangkat jadi TK2D,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kutim Ismunandar merespon laporan tersebut. Ia meminta untuk memenuhi semuanya. Karena hal itu merupakan hal yang wajib dipenuhi lantaran untuk kepentingan masyarakat. “Kabarnya bidan berlebih. Bidan di pindah saja ke kecamatan dan RSUD cari lagi untuk perawat,” kata Bupati. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: