Kawasan wisata mangrove Berbas Pantai yang sempat tidak dikelola dengan baik, kini perlahan mampu memikat hati warga Bontang dengan beberapa inovasinya.
Bambang, Bontang
Lampu hias kini dipasang menggantung di langit-langit jembatan mangrove. Hiasan lampu bekas dari kegiatan kampung Ramadan Masjid Asy-Syuhada Berbas Pantai itu membuat kawasan ini semakin menarik. Bahkan, tempat wisata milik Pemkot Bontang itu perlahan mulai ramai dikunjungi masyarakat, utamanya saat malam hari. Meskipun hanya sekadar berfoto saja.
Tempat yang kini mulai dikelola serius Pemerintah dalam hal ini Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) bersama kelurahan setempat ini, perlahan mulai menunjukkan kemajuan.
Selain karena adanya program pengembangan dari Kementerian Pariwisata melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikerjakan tahun ini, kontribusi dan partisipasi dari seluruh elemen kelurahan seperti Karang Taruna, PKK, LPM, para ketua RT, hingga masyarakat pun juga sangat tinggi.
Tempat yang semula hanya dimanfaatkan sebagian oknum pemuda untuk melakukan aktivitas-aktivitas negatif, kini sudah tidak ada lagi. Justru kini banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sana.
Belum lama ini, taman mangrove tersebut dimanfaatkan pihak kelurahan untuk kegiatan pemilihan ketua RT serentak di Berbas Pantai hingga acara pelantikannya. Selain itu, beberapa sekolah SD di Berbas Pantai pun juga terlihat berkunjung untuk melakukan pembelajaran pengenalan jenis-jenis pohon mangrove.
“Bahkan dari salah satu warga, ada yang mengatakan, taman mangrove yang sekarang ini representatif untuk acara pernikahan. Kami dari kelurahan siap saja jika ada warga yang ingin mengadakan acara di sana. Namun yang kami selalu tekankan adalah masalah kebersihannya,” ungkap Rendhy Maulia, Lurah Berbas Pantai.
Ke depan kata Rendhy, di taman wisata mangrove tersebut akan dimaksimalkan sedemikian rupa. Seperti akan adanya kafe untuk tempat nongkrong, iringan live musik dari pemuda-pemuda Berbas Pantai, hingga menyiapkan spot-spot foto menarik untuk tempat mengabadikan momen. Ini semua rencananya melibatkan para mitra kelurahan.
“Ke depan jika sudah dikelola dengan baik, kami juga akan merumuskan retribusi untuk tiket masuknya. Ini nantinya untuk pengembangan wisata mangrove juga,” tukas Rendhy. (***)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post