Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018 menyebut angka penderita kanker di Indonesia meningkat, dari awalnya 1,4% menjadi 1,8%. Penyakit mematikan tersebut memang terus menghantui setiap orang, tanpa pandang jenis kelamin maupun usia.
Kanker terjadi akibat adanya mutasi gen di dalam sel tubuh. Keadaan tersebut menyebabkan ganggguan fungsi pada sel terkait, sehingga tidak dapat bertindak layaknya sel lain yang sehat. Sebagai akibatnya, sel yang mengalami mutasi genetik akan tumbuh secara tidak terkendali, dan semakin lama akan menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh di sekitarnya.
Terjadinya mutasi gen yang merupakan asal mula penyakit kanker dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1. Faktor dari dalam (internal)
Keadaan ini terjadi akibat adanya faktor keturunan dari orang tua. Dengan kata lain, jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan kanker, maka kemungkinan dirinya untuk mengalami keadaan yang sama akan meningkat berlipat ganda.
2. Faktor dari luar (eksternal)
Faktor ini terjadi setelah lahir dan tidak diwariskan oleh orang tua. Penyebabnya beragam, mulai dari gaya hidup, pola makan, dan kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.
Terkait kebiasaan sehari-hari yang berhubungan erat dengan kejadian kanker, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Merokok
Orang yang gemar merokok memiliki risiko terkena kanker lebih besar dibandingkan orang yang tidak merokok. Hal ini karena rokok mengandung nikotin dan beragam zat beracun lain, yang berpotensi menyebabkan mutasi gen.
Kanker paru, kanker mulut, kanker tenggorokan, dan kanker usus besar adalah contoh penyakit kanker yang bekaitan erat dengan kebiasaan merokok.
2. Makan berlebihan
Makan berlebihan akan memicu kelebihan berat badan atau obesitas, yang jika tidak segera ditangani dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker. Hal yang menyebabkan orang obesitas menderita kanker adalah terjadinya peningkatan kadar estrogen dan hormon lain. Hal tersebut menyebabkan terjadinya pertumbuhan sel secara tidak normal di dalam tubuh.
Beberapa jenis kanker yang terjadi akibat keadaan ini, misalnya kanker payudara dan kanker usus besar.
3. Kurang olahraga
Kurang olahraga dapat meningkatkan risiko penyakit kanker, karena metabolisme di dalam tubuh tidak berjalan dengan optimal.
4. Konsumsi alkohol
Semakin banyak Anda mengonsumsi alkohol, maka risiko terjadinya penyakit kanker seperti kanker payudara, kanker hati dan kanker perut, juga meningkat berlipat ganda.
5. Kurang tidur
Tubuh dan otak membutuhkan istirahat yang cukup, kira-kira selama 8 jam dalam semalam. Ketika tidur cukup, tubuh Anda menghasilkan hormon melatonin yang berfungsi untuk mencegah kerusakan sel. Sebaliknya, jika kurang tidur, produksi hormon melatonin tentu akan terganggu sehingga berpotensi membuat sel-sel yang normal berubah menjadi sel kanker.
6. Pola makan tidak sehat
Gemar makan daging berlemak dan makanan tinggi kadar gula dapat meningkatkan risiko penyakit kanker. Hal ini semakin bertambah parah jika Anda juga jarang mengonsumsi sayur atau buah-buahan.
Satu hal yang perlu diingat baik-baik, kanker bukanlah penyakit yang datang tiba-tiba. Keadaan mematikan itu terjadi akibat ada suatu pemicu, misalnya beberapa kebiasaan yang telah disebutkan di atas. Oleh karena itu, jika tak ingin mengalami penyakit kanker, pastikan Anda benar-benar berupaya untuk tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut. Sebagai gantinya, lakukanlah olahraga minimal 30 menit sehari, konsumsi sayur dan buah setiap hari, istirahat selama 8 jam setiap malam, dan hindari rokok maupun alkohol.(NB/ RVS/klikdokter)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: