SANGATTA – Banyaknya jenis makanan yang berlimpah saat perayaan hari raya Idul Fitri membuat masyarakat kalap. Namun dibalik nikmatnya hidangan tersebut, setiap orang patut waspada akan berbagai penyakit yang timbul. Maka dari setiap orang harus menjaga pola makan teratur dan benar.
Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur (Kutim), Yuwana mengatakan penyakit yang banyak diderita usai hari raya, biasanya akibat pola makan salah dan termasuk dalam golongan Penyakit Tidak Menular (PTM).
“Setiap setelah lebaran, biasanya ada penyakit khas yang muncul. Seperti dislipidemia, hipertensi, dispepsia, juga penyakit yangg lain akibat kecapaian aktivitas yang tinggi,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Dia menjelaskan penyebab timbulnya penyakit tersebut dikarenakan menu yang dimakan kebanyakan daging, jeroan, santan, dan gula. Selain itu, kurangnya olahraga menjadi salah satu penyebab mudahnya penyakit muncul.
“Kebiasaan warga saat lebaran sangat jarang menyajikan makanan berupa sayur-sayuran dan buah-buahan. Tentu saja hal itu akan sangat berpengaruh pada kondisi tubuh setelah berpuasa selama satu bulan sebelumnya,” katanya.
Salah satu yang paling sering terjadi adalah gangguan pencernaan. Sebab selama berpuasa pola makan akan sangat teratur dan tidak berlebihan. Sementara saat lebaran pola makan akan banyak berubah.
“Jadi bisa saja perut itu akan kaget karena segala makanan dimasukkan. Belum lagi makanan tidak habis biasanya dihangatkan berhari-hari. Akibatnya sebagian juga penyakit infeksi saluran cerna seperti diare,” ujarnya.
Dia meminta seluruh warga agar dapat melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Menurutnya olahraga teratur, makan cukup buah dan sayur, juga menjaga pola makan teratur. Hal tersebut berguna menjaga daya tahan tubuh agar tidak rentan terkena penyakit. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: