bontangpost.id – Pada 2024, jalan raya Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dihiasi oleh sentuhan “masa depan” dalam rupa taksi terbang dan bus tanpa awak. Otorita IKN mengatakan bahwa uji coba taksi terbang akan dilaksanakan sebelum HUT ke-79 RI yang berlokasikan di IKN.
“Kita ini melakukan proof of concept, yakni teknologi harus dibuktikan bahwa keandalan teknologi tersebut bagus,” kata Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Mohammed Ali Berawi di Kompleks DPR RI, Jakarta (18/9).
Melansir Antara, Intelligent Transport System (ITS) yang diterapkan di IKN membuat mobil elektrik atau kendaraan otonom yang membawa penumpang ke helipad taksi terbang dapat dilakukan dengan satu aplikasi saja.
“IKN menerapkan ITS mulai dari kendaraan otonom, bus listrik, dan seterusnya,” imbuh Ali. Taksi terbang tersebut masih dalam taraf pengembangan, Ali berharap SDM di Indonesia bisa menguasai teknologi tersebut.
Selain itu, tambah Ali, perusahaan-perusahaan nasional yang diajak kerja sama diharapkan bisa mengembangkan kapasitasnya untuk menguasai teknologi taksi terbang.
Sebagai moda transportasi publik pertama di IKN, bus yang akan berlalu-lalang di ibu kota negara baru tersebut akan tanpa menggunakan awak atau sopir.
“Diharapkan dengan uji coba yang mumpuni, kita dapat menerapkan teknologi bus tanpa awak dalam 2-3 tahun ke depan,” kata Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Jakarta (18/9).
Penerapan teknologi bus tanpa awak meliputi kebijakan pengendalian dan pengoperasian bus tersebut. Bus Rapid Transit (BRT) menjadi sistem yang digunakan IKN dalam pengoperasian moda transportasi bus untuk masyarakat di sana. “Kami harapkan juga sudah terdapat beberapa peralatan yang memang menggunakan teknologi paling mutakhir,” ujar Bambang.
Pengembangan IKN Butuh Rp446 Miliar di 2024
Dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI tersebut, Bambang menyebut nominal yang dibutuhkan untuk pengembangan IKN pada tahun 2024, yakni Rp446 miliar.
Selain itu, dana itu dialokasikan untuk Sistem Digital Sumber Daya Manusia dan Industri sebanyak Rp993 juta, Sistem Sumber Daya Alam dan Energi sebanyak Rp118 miliar, dan Sistem Lingkungan dan Infrastruktur yang Cerdas sebanyak Rp1 miliar.
Usulan dana sebesar itu diperlukan untuk: Sistem Digital Pemerintahan Rp146 miliar, Sistem Digital Kehidupan Rp30 miliar, serta Sistem Transportasi dan Mobilitas Cerdas Rp169 miliar.
“Intinya adalah kita ingin membuat satu sistem, satu kebijakan yang solid agar transformasi dari kota Nusantara sebagai smart city di tahun 2024 dimulainya, kita harapkan sudah ada pusat data yang baik,” terangnya.
Penerapan Smart City di IKN memiliki dampak secara nasional khususnya dalam menurunkan emisi karbon, menyediakan lingkungan yang aman, terjangkau, terhubung, mudah diakses, nyaman dan efisien melalui teknologi. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post