Pizza Spinning ala Chef Agung Kurnia
Adonan pizza diputar-putar. Kemudian diterbangkan ke udara, atau dilempar ke belakang badan. Ia terus beraksi memainkan pizza spinning dengan iringan dentuman musik.
Ia menjadikan adonan pizza sebagai bahan atraksinya. Sambil berjalan di tengah-tengah peserta, ia terus memutar, melempar, dan menangkap adonan. Atraksinya ini pun menjadi tontonan yang menakjubkan di area restaurant Hotel Bintang Sintuk, Minggu (30/4) kemarin.
Begitulah gaya akrobatik chef Agung Kurnia, juara kompetisi Pizza se-Indonesia yang didatangkan dari Jakarta dalam event ‘Bontang Pizza Day’ dengan tajuk ‘Lets Go For Show Spinning Pizza’.
Kegiatan yang digelar Hotel Bintang Sintuk Bontang bekerjasama Indonesian Chef Association (ICA) Cabang Bontang ini juga diramaikan Cooking Demo dari Ketua ICA Kalimantan Timur (Kaltim) chef Joko Utoro yang juga Executive Chef Hotel Bintang Sintuk. Kegiatan juga diisi Baking Pastry oleh Ketua ICA Cabang Bontang Chef Putra Kusuma.
Joko Utoro yang mewakili Manajeman Hotel Bintang Sintuk, Trisna Widodo, menyampaikan ucapan terima kasih kepada ICA Bontang yang sudah bekerjasama dengan Hotel Sintuk untuk menggelar event ‘Bontang Pizza Day’.
Dijelaskannya, ‘Spinning Pizza’ diperkenalkan kepada peserta untuk tertarik untuk berwirausaha menjual pizza. Spinning Pizza adalah atraksi dalam membuat pizza, mulai dari pembuatan adonan, pemberian topping, sampai proses baking.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengenalkan Spinning Pizza kepada masyarakat khususnya Bontang. Harapannya setelah kegiatan ini selesai maka akan ada wiraswasta yang mengangkat pizza menjadi usaha mereka dan mereka dapat bergabung dengan ICA,” jelasnya.
Chef Agung Kurnia yang juga Founder Indonesian Pizza Spinning mengaku, diundang Chef Putra Kusuma datang ke Bontang untuk memberikan penjelasan dan atraksi Spinning Pizza.
Dijelaskannya Spinning Pizza merupakan atraksi atau seni dalam pembuatan pizza, di mana adonan pizza yang akan dimasak dalam proses pelebaran adonannya diputar menggunakan tangan dengan cara dilempar lemparkan ke udara seperti teknik juggling dalam sirkus. Tetapi dalam hal ini menggunakan adonan pizza.
“Harapannya dengan kegiatan ini maka masyarakat dapat terbuka pengetahuannya tentang pizza. Selama ini pizza identik dengan masakan yang mahal. Padahal apabila kita mengetahui cara pengolahannya maka pembuatan pizza itu modalnya sangat murah,” tuturnya.
Ia juga memberikan motivasi kepada peserta agar berani untuk memulai usaha pizza di Bontang, karena dengan modal yang kecil, bisa mendapatkan keuntungan yang besar apabila membuka usaha pizza.
Agung Kurnia adalah salah satu pendiri komunitas Indonesia Pizza Spinning yang kini bergabung dengan Tristar Institute. Lahir pada 26 Agustus 1980 di Garut, Jawa Barat, awal tahun 2004 Agung Kurnia memulai karier bekerja di salah satu restaurant pizza (RedTomato) dari Korea dengan konsep Hand Tossed pizza dan Dough show yang kemudian membentuk tim dough show pertama di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, chef Agung makin tertarik untuk belajar seni membuat pizza dan beberapa kali bergabung dengan restaurant pizza lainnya di Jakarta untuk mengembangkan kepiawaiannya. Ia mulai mempraktikkan keahliannya di depan pengunjung restoran.
Tak disangka, respons pengunjung sungguh luar biasa. Pengunjung merasa terhibur dan mendatangkan banyak keuntungan bagi restoran. Ia lantas mulai memperkaya ilmu akrobatik dengan menonton video di televisi dan internet, hingga mampu menciptakan gaya dan aksi sendiri.
Beberapa kali diundang di Tristar Institute, chef Agung menunjukan kelihaian akrobatik pizza dan performa menawan. Tangan-tangan terampil beraksi mengolah adonan pizza. Berbagai gaya akrobat pun ditampilkan. (*/rdy/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post