bontangpost.id – Warga Kelurahan Gunung Telihan menjadi korban dugaan penipuan jual beli babi.
Menurut penuturan korban yang enggan disebutkan namanya, ia diminta oleh seorang pembeli dari Kalimantan Tengah untuk menyiapkan sekitar 112 ekor babi.
“Jadi saya mengumpulkan babi dari peternak lain. Satu peternak paling banyak 24 ekor,” tuturnya.
Lebih lanjut, satu ekor babi dihargai Rp1,7 juta, sehingga total yang mestinya dibayarkan sekitar Rp190,4 juta.
Namun, pembeli tersebut baru membayarkan uang muka sebesar Rp60 juta. Bila dikalkulasi, kerugian berupa uang yang belum terbayarkan ialah Rp130,4 juta.
Adapun babi telah diambil oleh pembeli pada Jumat (17/11/2023) lalu. Kemudian pembeli sudah tidak dapat dihubungi sejak Minggu (26/11/2023).
“Biasanya DP dulu, baru sisanya (pelunasan) dikirim. Tetapi sampai sekarang pembelinya enggak ada kabar,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, ini merupakan kali ketiga pembeli tersebut memesan babi padanya.
Pertama, pembeli memesan sekitar 50 ekor babi. Kemudian yang kedua memesan 70 ekor babi. Meski begitu, pembayaran sebelumnya tidak ada kendala sehingga ia dan suaminya menaruh percaya.
“Sebelumnya lancar saja. Sekarang saya juga malu ke peternak yang babinya saya kumpulkan,” ungkap dia.
Dikatakannya, ia telah membuat laporan kepada polisi. Ia pun melampirkan sejumlah barang bukti berupa rekening koran hingga bukti foto.
“Semoga segera ada titik terang,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post