bontangpost.id – Kotak kosong yang sebelumnya ramai dibicarakan di “warung Politik” Benua Etam, sempat mencuat dan melebar. Bahkan, hal ini sebelumnya juga diisukan akan menjadi kenyataan, sebab pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Isran Noor dan Hadi Mulyadi tak kunjung mendapatkan perahu partai politik (Parpol).
Namun, beberapa waktu lalu, rekomendasi dari DPP Demokrat terhadap keduanya seakan mematahkan isu kotak kosong dan memberi harapan hal itu tidak akan terjadi. Dukungan PDIP Kaltim pun juga diharapkan bisa mengarah kepada Isran-Hadi untuk melengkapi perahu keduanya.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Sekretaris DPD PDIP Kaltim Ananda Emira Moeis, membenarkan bahwa kotak kosong dipastikan partai banteng ini tidak akan terjadi. Dia juga menegaskan bahwa PDIP tidak akan hanya menjadi penonton, melainkan akan menentukan arah dukungan kepada salah satu pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Sementara itu, Isran-Hadi baru mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat dengan perolehan dua kursi. Untuk dapat maju dalam Pilgub Kaltim, pasangan petahana ini harus memperoleh dukungan dari PDIP yang memiliki sembilan kursi.
Ananda menjelaskan bahwa proses penentuan arah dukungan masih dibahas di DPP PDIP. Belum ada keputusan final mengenai ke mana dukungan tersebut diberikan. Dukungan PDIP bisa saja berlabuh kepada pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji atau Isran-Hadi.
“Saya mengamini itu (kotak kosong tidak terjadi). Kembali lagi, semua keputusan ada di tangan ketua umum PDIP,” tegasnya. Nanda berharap masyarakat Kaltim dapat disuguhkan dengan pilihan yang jelas dalam kontestasi politik yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024.
Meski begitu, dirinya menegaskan bahwa setelah keputusan surat rekomendasi dukungan dari DPP PDIP keluar, dirinya bersama jajaran DPD PDIP akan patuh dan mendukung penuh pasangan bakal calon yang telah diinstruksikan oleh PDIP pusat.
“Kami siap memenangkan keputusan dari DPP PDIP, siapapun pasangan bacalonnya,” pungkasnya. Sebelumnya juga, PDIP Kaltim telah mengeluarkan rekomendasi terhadap bacalon bupati/wali kota di tiga kabupaten/kota di Kaltim.
Di Bontang, PDIP menyerahkan surat rekomendasi dukungan kepada pasangan Najirah (bacalon wali kota) dan Muhammad Aswar (bacalon wakil wali kota). Kemudian di Mahakam Ulu, pihaknya mengusung Yohanes Avun (bacalon bupati) bersama Juan Jenau (bacalon wakil bupati).
Terakhir di Kutai Barat, PDIP juga mengandalkan pasangan Frederick Edwin (bacalon bupati) dan Nanag Adriani (bacalon wakil bupati). Nanda mengatakan, sejumlah bacalon yang diusung sebagian besar merupakan kader dari PDIP.
Meski baru tiga pasangan bacalon kepala daerah yang mendapatkan surat rekomendasi, nantinya PDIP juga menentukan arah dukungan di beberapa daerah lain di Kaltim. “Daerah lain masih proses ya, ditunggu saja,” pungkasnya.
DEMOKRAT MELEJIT
Dalam dua edisi Pemilu terakhir, kiprah Partai Demokrat di Kaltim mengalami penurunan kursi. Elektabilitas partai ini kian meredup. Bahkan kursi DPR RI yang sempat diraih dari Kaltim melalui Irwan yang juga menjabat ketua DPD Demokrat Kaltim, pun lepas.
Namun, belakangan posisi Demokrat mendadak melejit elektabilitasnya. Ini lantaran partai berlambang mercy ini memberikan dukungan kepada Isran Noor dan Hadi Mulyadi untuk maju pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kaltim November nanti.
Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman, Budiman Chosiah meyakini adanya barter politik yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Kembalinya Isran menjadi kader serta perolehan survei elektabilitas yang tinggi, menjadi tawaran menarik bagi Partai Demokrat dalam menentukan arah dukungan ke Isran-Hadi.
Budiman menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan Demokrat memilih untuk berkoalisi dengan Isran-Hadi. Salah satunya adalah survei elektabilitas Isran Noor yang cukup tinggi di Kaltim.
Hasil survei terbaru Pilkada 2024 oleh Lembaga Research and Strategy (ARCHY) menempatkan Isran Noor sebagai salah satu dari delapan nama terkuat sebagai kandidat cagub Kaltim. Isran Noor mendapatkan perolehan tertinggi dengan 16,32 persen, diikuti oleh Rudy Mas’ud dengan 14,82 persen.
Ini merupakan perubahan signifikan karena beberapa tahun lalu Isran Noor sempat meninggalkan partai berlambang bintang mercy tersebut.
“Saya menilai ikatan Isran Noor dengan partai politik cenderung kurang, karena melalui rekam jejaknya dia pernah meninggalkan partai politik. Sementara partai itu kan butuh eksistensi, kalau partai tidak ada back-up di eksekutif, susah untuk eksis,” tegasnya.
Kembalinya Isran Noor ke Demokrat sejalan dengan visi partai yang memprioritaskan kadernya dalam kontestasi politik. Hal ini disampaikan langsung oleh AHY saat penyerahan surat rekomendasi dukungan kepada sekitar 100 calon kepala daerah di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, AHY juga menyambut hangat kembalinya Isran Noor sebagai kader Demokrat dan memberikan semangat kepada Isran-Hadi untuk bertarung di Pilgub Kaltim 2024.
“Spesial juga cerita di sini, Isran Noor sempat melanglang buana, dan sekarang telah menjadi kader Partai Demokrat kembali. Sehingga ini juga sebagai ‘Welcome Home’, ucapan selamat datang kembali dan berjuang bersama Partai Demokrat,” ucap AHY saat memberikan rekomendasi ke Isran Noor beberapa waktu lalu. (mrf/nha)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post