SANGATTA – Isu defisit anggaran, diprediksi masih akan mengganjal keuangan Pemkab Kutai Timur Kutim. Sebab, masih banyak pos anggaran, yang harus ditutupi di APBD Perubahan tahun 2017. Seperti, anggaran Alokasi Dana Desa ( ADD), yang ternyata belum ada di APBD murni tahun ini. Karena itu, untuk membiayai ADD, maka anggaran program Dana Desa Membangun, senilai Rp75 miliar, yang ditarik, untuk menutupinya.
“Dana ADD-kan baru akan dianggarkan di APBD-P. Karena itu, untuk sementara, dana Program Desa Membangun sekitar Rp75 miliar, dialihkan ke ADD. Namun di APBDP nantinya, anggaran itu akan dikembalikan lagi ke program desa membangun,” kata Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang dalam rapat koordinasi Senin (29/5) lalu.
Selain itu, dana yang ternyata juga belum tersedia adalah insentif guru TK2D. Sebab, saat ini masih dalam pengusulan ke DPRD, untuk disetujui, dan didahulukan anggarannya. Anggaran ini, juga nilainya Rp75 miliar, untuk honor TK2D, selama setahun ini. Belum lagi dengan pembayaran lahan, yang konon juga jadi prioritas, karena ini hasil temuan BPK, masih tersisa Rp155 miliar, yang juga akan dibayarkan di APBD P, jika anggaran memungkinkan.
Mengingat jumlah dana yang dibutuhkan dalam APBD-P, untuk menutupi belanja yang masih kurang, Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Kutim Irawansyah mengakui ada harapan bisa tertutupi. Sebab tahun lalu saja, ada PAD sekitar Rp 400 miliar. Tahun ini, diprediksi naik sekitar Rp 600 miliar. Karena itu, dia optimis, APBD-P, positif.
“Namun kalau memang seperti tahun lalu defisit, maka kami akan melakukan rasionalisasi lagi. Tapi dengan adanya harapan kenaikan PAD, tidak ada lagi defisit, maka kami tetap optimis APBD P, akan nambah,” harap Irawansyah. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post