Bikin Pasokan Langka, Mempermainkan Harga Terancam Pidana
SANGATTA – Besar dugaan salah satu indikator terjadinya kelangkaan elpiji 3 kilogram lantaran tidak tepat sasaran. Ya kebanyakan yang memanfaatkan gas elpiji merupakan golongan orang mampu.
Berdasarkan hal itu, Bupati Kutim Ismunandar meminta kepada instansi terkait dan distributor dapat membantu dalam pengawasan. Sehingga elpiji subsidi itu sesuai dengan peruntukannya. Bukan dinikmati oleh kalangan menengah atas.
“Kan yang boleh memanfaatkan gas elpiji 3 kilo gram itu hanya yang memiliki penghasilan Rp1,5 juta dan UKM saja. Sedangkan yang punya warung atau orang kaya jelas tidak boleh. Saya khawatir yang gunakan orang mampu. Padahal itu merupakan disubsidi. Untuk itu kami minta diawasi,” pinta Bupati Ismu.
Untuk menerapkan peraturan tersebut, dirinya juga meminta kepada instansi terkait agar menggelar sosialisasi secara langsung kepada masyarakat maupun semua outlet penjualan gas.
“Mulai hari ini kami minta disosialisasikan. Karena mungkin tidak semua yang tau jika hanya orang tertentu saja yang boleh memanfaatkan gak elpiji tiga kilo. Kurang sosialisasi saja,” katanya.
Selain sosialisasi elpiji tepat sasaran, pihaknya juga meminta tambahan kuota elpiji. Khususnya di Bulan Ramadan. Sehingga tidak terjadi lagi kelangkaan dan pelonjakan harga seperti saat ini.
“Jadi kami minta kuota tambahan dari pertamina. Karena kata distributor kalau puasa itu ada peningkatan. Karena ini semua untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kalau sudah ada tambahan Insya Allah sudah bisa terpenuhi. Harganya-pun akan stabil. Kalau saat ini untuk Sangkulirang saja sampai Rp40 ribu,” katanya.
Tak cukup sampai disitu, razia juga akan dilaksanakan dibeberapa tempat yang dicurigai. Jika ditemukan bermain curang, maka pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi tegas. “Ada juga Sidak. Kalau ketahuan bermain akan di pidanakan. Akan disita barang dagangannya. Aparat kepolisian sudah bertindak,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post