SANGATTA- Meskipun belum melakukan kajian secara mendalam, akan tetapi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kutim bisa menyimpulkan jika kinerja pegawai Kutim belum standar seperti yang diharapkan.
Jika mengacu pada konsep ideal, pegawai wajib mengantongi beberapa indikator pekerja standar. Diantaranya, perencanaan, manajemen, kontrol, realisasi, serta wajib mengetahui tugas dan fungsi sebagai pegawai.
Hanya saja diyakini konsep tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan oleh pegawai saat ini. Sehingga kinerja yang dilakukan hanya terbilang asal dan tidak memiliki rasa yang membangun.
“Saya yakin mereka (pegawai) tidak punya semua hal ini (standar). Karena saya belum pernah lihat,” ujar Kepala Balitbang, Jubair.
Dirinya yakin, jika konsep tersebut diabaikan maka akan menghasilkan kinerja buruk dan ala kadarnya. Tentu hal tersebut bukan menjadi contoh baik bagi kemajuan daerah, melainkan menjadi beban.
“Nilai kinerja jadi rendah, kinerja pegawai tidak maksimal, tugas dan fungsi tidak terlaksana dan kerja hanya biasa saja. Bukan sebagaimana mestinya. Tentu hal ini menjadi beban bagi daerah saja,” katanya.
Jika demikian halnya, maka pegawai tersebut tidak laik dipertahankan. Karena untuk membangun daerah dibutuhkan pegawai yang berkualitas dan tentunya mengabdi untuk kemajuan Kutim.
“Kan pegawai itu harus berkualitas. Karena kalau bukan ahlinya akan hancur. Baik secara konsep agama maupun tidak. Semua wajib diserahkan kepada ahlinya,” katanya.
Untuk itu dirinya menyarankan, Pemkab Kutim wajib mengutamakan Sumber Daya Manusia (SDM) terlebih dahulu ketimbang infrastruktur. Jika SDM terbentuk maka infrastruktur akan terbentuk dengan sendirinya.
“Jadi yang dibentuk manusianya. Kemudian menyusul infrastruktur. Jika orangnya tidak berkualitas maka tidak perlu dipertahankan,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post