SANGATTA – Di tengah ketidakpastian ekonomi, pekan olah raga provinsi (porprov) Kaltim VI/2018 terus melancarkan upaya pematangan persiapan. Mengejar venue baru yang belum siap, tanggal pun dimundurkan.
Ketua KONI Kutim Johansyah Ibrahim bercerita, pihaknya bersama Panitia Besar (PB) Porprov Kaltim VI/2018 terus memutar otak, sembari menggulirkan pertandingan pra-porprov. Banyak hal yang masih dipersiapkan. Salah satunya yang paling riskan, yakni kesiapan venue tersebut. Sebab, hanya hitungan bulan, pagelaran hajatan akbar tersebut sudah harus berlangsung.
Maka dari itu, ujar Johansyah, pihaknya memundurkan tanggal hari pelaksanaan porprov agar persiapan bisa lebih banyak. “Iya, jadi kami sepakati, hari pelaksanaan diundur, dari sebelumnya Oktober, menjadi November 2018. Itu untuk menyiasati keperluan venue yang belum dikerjakan,” ulas dia, saat dijumpai dalam acara syukuran HUT Sangatta Post (Kaltim Post Group) di Kantor Kaltim Post Kutim, Jalan APT Pranoto, Sangatta Utara, Selasa (14/11).
Venue baru tersebut, antara lain, kolam renang, lapangan menembak, gedung karate, dan sirkuit balap motor. “Kalau diundur waktu pelaksanaannya, maka akan lebih banyak waktu untuk mengerjakan pembangunan venue. Ya, kita lihat saja nanti bagaimana progresnya. Mudahan bisa segera terealisasi,” ulasnya.
Adapun hari H ditentukan menjadi 14 November 2018. Sembari pembangunan venue berlangsung, praporprov juga berjalan. Kesiapan atlet yang bakal berlaga pun bakal semakin matang.
Terpisah, Wakil Ketua II PB Porprov Kaltim VI/2018 Harpandy mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah dan berbagai pihak yang bakal terlibat. “Kalau persiapan nomor tanding, jumlah medali, itu sudah matang dan pasti. Kelengkapan transportasi hingga akomodasi juga merupakan hal yang pasti. Yang perlu dipastikan, hanya tinggal kesiapan sarana-prasarana, mulai dari venue dan fasilitas penunjang lainnya. Itu yang kami kejar. Juga, kepastian anggaran dari pemerintah provinsi maupun kabupaten,” ulasnya.
Soal anggaran, secara terpisah Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutim, Syahrir mengatakan, anggaran yang diusulkan ke Pemkab Kutim untuk porprov melalui APBD adalah sebesar Rp 30 miliar. Itu sudah disetujui DPRD Kutim.
Selebihnya, Syahrir menjelaskan, pihaknya sebagai kepanjangtanganan pemkab untuk menjembatani KONI dan PB Porprov, masih terus mengupayakan alokasi anggaran yang lebih baik dan penggunaan yang lebih pas. Bahkan, telah diwacanakan bahwa pemkab akan bekerjasama dengan Badan Pengelola Keuangan (BPK) dan Kejaksaan Sangatta, untuk pendampingan. “Jadi, mereka bisa menjadi wadah berkonsultasi supaya tak salah langkah dalam mengelola anggaran,” tutur dia.
Sekretaris KONI Kutim Ismaun menerangkan, pihaknya dan PB Porprov diusulkan anggaran masing-masing sekira Rp 30 miliar untuk porprov. “Sementara penganggaran untuk keperluan venueb untuk 53 cabor, masih belum final. Kami belum bisa membeberkannya,” ulas Ismaun.
Diketahui, kebutuhan yang diperlukan untuk PB Porprov maupun porprov secara keseluruhan, mencapai ratusan miliar. (hd)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: