SANGATTA – Untuk mempercepat proses pembangunan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) menerapkan dua pola pembangunan. Yakni pola pembangunan kawasan perkotaan, dan pembangunan kawasan pedesaan.
Bupati Kutim Ismunandar menyatakan, untuk membangun Kutim tidak bisa hanya dengan menerapkan satu pola pembangunan saja. Sebab, wilayah yang dibangun sangat luas, karena tersebar di 18 kecamatan.
“Bahkan jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat, luas wilayah kita ini sama luasnya. Sehingga, kalau mau langsung digarap semua, jelas tidak akan selesai. Apalagi dengan keterbatasan anggaran saat ini,” ucap Ismu.
Dia menerangkan untuk pola pembangunan perkotaan difokuskan pada pembenahan kawasan pemukiman. Maksudnya, pembenahan bukan hanya dari segi infrastruktur, baik jalan maupun drainase, namun juga kebersihan dan keasrian lingkungan. Sehingga, masyarakat yang tinggal di kawasan itu merasa nyaman dan betah.
“Yah, kami berupaya bagaimana bisa memberikan kawasan pemukiman yang laik tidak kumuh. Makanya, tahun ini sudah kami mulai dengan membangun kampung percontohan,” paparnya.
Sedangkan untuk pola pembangunan pedesaan, Ismu menerangkan difokuskan pada pembangunan infrastruktur jalan penghubung antar kecamatan maupun desa. Sebab, jalur akses yang buruk membuat perkembangan ekonomi di pedalaman lambat berkembang. Selain itu, harga kebutuhan pokok pun mahal.
“Kalau di kecamatan itu kan persoalannya adalah jalan-jalan yang buruk. Makanya kami programkan dengan membangun jalan penghubung ke semua wilayah. Namun, karena butuh anggaran besar sehingga dilakukan bertahap,” ujar Ismu.
Dia pun berharap, dengan dua pola pembangunan yang diterapkan ini, target pembangunan bisa tercapai sebelum masa jabatannya berakhir. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: