“Untuk di Bontang, Abu Tours tidak terdata di kami (Kemenag, Red.) karena tidak pernah melapor,” Ali Mustofa – Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Bontang
BONTANG – Kasus mirip First Travel bakal merebak lagi. Serupa dengan kasus First Travel, Abu Tours diduga menelantarkan jemaahnya. Bahkan kini, biro perjalanan umrah itu sedang dalam sorotan Kementerian Agama (Kemenag). Sekitar 27 ribu jemaah umrah promo mereka sampai saat ini tidak jelas kapan akan diberangkatkan.
Kemenag Bontang pun ikut menyoroti dan mengawasi Abu Tours di Bontang. Berdasarkan beberapa informasi yang dihimpun, biro travel ini juga memiliki cabang di Bontang. Meski demikian, Kemenag belum mendapat informasi terkait di mana lokasi sekretariatnya berada. Selain itu, pihaknya pun juga mengaku belum terdapat aduan oleh jemaah yang dirugikan.
“Untuk di Bontang, Abu Tours tidak terdata di kami (Kemenag, Red.) karena tidak pernah melapor. Yang kami dapat informasi, mereka di Bontang hanya bersifat agen-agen secara individu saja,” ujar Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bontang, Ali Mustofa kepada Bontang Post, Jumat (19/1) kemarin.
Meski begitu, dia sudah mendapat laporan dari Kanwil Kemenag Provinsi, jika di Kaltim korban dari travel Abu Tours sudah mencapai 3.000 orang. Namun karena di Bontang belum ada laporan, sehingga pihaknya tidak bisa menindaklanjuti.
“Kami sarankan kepada jemaah yang merasa dirugikan, untuk bisa melapor ke kami (Kemenag, Red.). Sehingga kami bisa menindaklanjuti,” sebutnya.
Selain itu, Ali juga mengimbau kepada travel Abu Tours, untuk segera mencabut paket promo umrah murah yang selama ini ditawarkan kepada masyarakat. Serta menaati dan menerapkan aturan yang dikeluarkan Kemenag di mana biaya minimal ibadah umrah saat ini minimal Rp 20 juta.
“Kalau taat aturan, travelnya dan jemaahnya kan juga ikut aman. Bahkan jika pelayanannya bagus, kepercayaan jemaah juga akan meningkat,” pesannya.
Dikonfirmasi terpisah, salah satu agen Abu Tours di Bontang berinisal IS mengaku kaget dengan adanya pemberitaan ini. Usai membaca berita yang beredar, kini dia memutuskan untuk tidak menawarkan paket umrah terlebih dulu kepada jemaah.
Kepada Bontang Post dia berujar, setahu dia, di Bontang sendiri terdapat tiga agen dari Abu Tours. Meski begitu, dia tidak mengenal dengan dua agen lainnya karena kata dia, setiap agen ini memiliki atasan yang berbeda-beda.
“Kalau atasan saya orang Balikpapan. Kalau yang lain saya tidak tahu karena saya tidak kenal dengan dua agen yang lain,” akunya.
Meski demikian, karena IS tidak pernah sampai mendapat jemaah di Bontang yang ingin memakai jasa travel yang dia kelola, sehingga dia merasa aman dari dugaan penipuan tersebut. “Saya belum ada dapat jemaah,” katanya.
Sebagai informasi, Abu Tours merupakan biro travel umrah yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan. Nama resmi perusahaan ini adalah PT Amanah Bersama Umat. Perusahaan ini memgantongi izin Kemenag dengan nomor surat keputusan (SK) 559/2017 dengan batas kadaluarsa SK pada 12 Juli 2020.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Arfi Hatim menuturkan, sampai saat ini belum ada sanksi yang dijatuhkan kepada Abu Tours. Selain itu dari calon jemaah umrah travel itu, juga belum ada yang melapor kepada Kemenag atau kepolisian.
Dia membenarkan bahwa pihak travel menyampaikan saat ini jumlah jemaah yang belum diberangkatkan mencapai 27 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Mereka umumnya mendaftar pada September sampai Oktober tahun lalu. Para jemaah itu mengikuti program promo umrah sebesar Rp 14 juta per jemaah.Apakah uang jamaah saat ini masih aman? Arfi tidak bisa memastikannya. ”Yang tahu perusahaan,” tukasnya.(bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: