BONTANG – Rombongan Komisi I DPRD Bontang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kecamatan Bontang Barat, Senin (16/1). Beberapa anggota DPRD yang terlihat melakukan sidak yakni Sulhan, Yanri Dasa, Bilher Hutahaean, serta Abdul Malik. Kedatangan para anggota dewan tersebut ingin meninjau perpustakaan yang dimiliki kecamatan serta kesiapan pihak kecamatan dalam penyaluran produta ke masyarakat.
Sidak yang dimulai tepat pukul 9.30 wita ini berlangsung singkat. Hanya sekitar 15 menit anggota dewan melakukan tugasnya, mereka pun langsung melanjutkan perjalanan menuju gedung DPRD Bontang. Waktu yang singkat dimanfaatkan oleh keempat anggota dewan tersebut untuk menanyakan langsung kepada camat dan meninjau langsung di dalam kantor kecamatan.
Kepada awak media, Bilher menyebut sidak ini merupakan respon dari keluhan kepala Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (KPADok) sebelumnya, Karlina yang mengeluhkan ketiadaan ruangan perpustakaan yang representatif di kecamatan. “Padahal dari KPADok akan menempatkan stafnya di perpustakaan kecamatan. Ini yang kami cek langsung keadaannya,” ujar Bilher.
Pihaknya juga menanyakan kepada camat bagaimana kesiapan mereka dalam penyaluran produta, mengingat dalam struktur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang baru, kelurahan merupakan bagian dari kecamatan yang merupakan SKPD tersendiri. “Bagaimana prosedurnya, itu juga ditanyakan,” tambah Bilher.
Yanri Dasa pun ikut mengomentari banyaknya lahan kosong yang ada di sekitar kecamatan. Dirinya memberikan masukan kepada Camat Bontang Barat, Sutrisno untuk memanfaatkan lahan tersebut untuk ditanam tanaman obat keluarga (toga) dan dibuatkan taman untuk memperindah kantor kecamatan. “Sayang sekali ini tidak dimanfaatkan lahannya. Ditanami toga saja biar bermanfaat,” kata Yanri dalam sidaknya.
Menanggapi sidak yang dilakukan Komisi I DPRD, Sutrisno mengaku terkejut karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya terkait kedatangan para anggota dewan. Dia menyebut, mengenai permasalahan perpustakaan kecamatan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kelurahan Gunung Telihan untuk memanfaatkan gedung perpustakaan kelurahan yang berada di samping kantor kecamatan.
“Jujur kami masih dalam proses penataan ruangan. Kalau ruangan kami masih ada yang kosong di balai pertemuan umum. Tapi kalau ada dua perpustakaan di tempat yang berdekatan ditakutkan malah tidak dibaca,” ujar Sutrisno yang baru saja dilantik menjadi camat ini.
Sementara mengenai persoalan produta, dalam waktu dekat dirinya akan ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk menanyakan petunjuk teknis (juknis) terkait produta. Sutrisno pun menyambut baik usul yang diberikan oleh Yanri untuk penanaman toga di lingkungan kecamatan. “Kami memang masih bersih-bersih di sekitar kantor, baru Jumat dan Sabtu kemarin bersih-bersih. Usulnya tentu baik sekali, akan kami coba tindak lanjuti,” kata Sutrisno.
Kedatangan para wakil rakyat tersebut juga dimanfaatkan Sutrisno memperlihatkan beberapa kerusakan yang ada di dalam kecamatan. Salah satu ruangan di kantor kecamatan diperlihatkan Sutrisno kepada anggota DPRD. Kondisi dindingnya yang retak dinilai Sutrisno sudah mengkhawatirkan. Beberapa sudut-sudut kantor pun menampakkan hal serupa. “Mumpung ada bapak-ibu anggota DPRD, saya juga perlihatkan. Semoga juga bisa ditindaklanjuti,” tambahnya. (zul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: