BONTANG – Pemilihan umum (Pemilu) Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 2018 sudah di depan mata. Pemkot Bontang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggagas Sosialisasi dan Dialog Demokrasi, Sabtu (21/4) lalu.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni beserta jajaran Pemkot Bontang, unsur Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah (Forkopimda), Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Bontang, tokoh masyarakat dan pemuda, ketua dan anggota partai politik, simpatisan pendukung pasangan calon (paslon), serta tamu undangan lainnya berkumpul di GOR Pupuk Kaltim.
Kegiatan tersebut dalam rangka memberikan akses informasi yang aktual dan terpercaya kepada masyarakat jelang Pemilu 2018. Bagi Neni, demokrasi berasal dari kata demo berarti rakyat dan krasi adalah pemerintahan. Sesungguhnya menurut Abraham Lincoln Presiden Amerika Serikat, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Ia selaku Pemkot Bontang mengimbau masyarakat agar tidak menjadi golongan putih (golput). “Jangan sampai golput! Ini yang sangat disayangkan bila terlalu banyak golput,” tegas Neni.
Pentingnya Dialog Demokrasi ini sebagai sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat untuk menggunakan hak suaranya memilih calon pemimpin masa depan. Karena Kaltim ke depan memerlukan seorang pemimpin yang visioner.
“Melakukan perubahan dan bangkit dari berbagai macam masalah yang harus diselesaikan,” tambah Neni.
Neni meminta kepada seluruh tokoh masyarakat sebagai tokoh panutan masyarakat agar menyerbarkan informasi positif. “Jangan terjadi gesekan-gesekan horizontal (konflik antara kelompok dengan kelompok, Red.). Jika ini terjadi akan terjadi kerusuhan, kemiskinan, permusuhan. Jangan terjadi,” imbau dia.
Ciptakan demokrasi sehat dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, berharap akan mendatangkan sosok gubernur dengan visi misi yang terukur, visioner, dan membawa Kaltim ke arah lebih baik. Di dukung pula oleh tingginya tingkat partisipasi pemilih.
Sementara itu, Asisten Administrasi Pembangunan M Bahri menerangkan tujuan kegiatan dialog itu ialah mewujudkan pelaksanaan pemilihan gubernur beserta wakilnya berjalan aman, lancar, dan damai di Bontang.
Agar meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, maka perlu peran serta seluruh stake holder di Bontang. “Berharap dapat membawa pengaruh positif meneruskan informasi dan mengajak orang sekitar untuk menyukseskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kaltim,” tutup Bahri.
Adapun narasumber pada Dialog Demokrasi ialah Ketua KPU Bontang Suardi, Ketua Panwaslu Agus Susanto, Dandim 0908/BTG Letkol Arh Gunawan Wibisono, dan Kapolres Bontang AKBP Siswanto Mukti. (ra)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post