BONTANG – Kelurahan Bontang Baru sebentar lagi akan memiliki ruang terbuka hijau (RTH). Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Maksi Dwiyanto mengatakan rencanyanya RTH akan berlokasi di sekitar area belakang gedung SMAN 1 Bontang. Adapun luas lahan mencapai 7.000 meter persegi.
“Tepat berbatasan area belakang Taman Nasional Kutai (TNK),” kata Maksi.
Tujuan pemanfaatan lahan tersebut, mengingat kelurahan Bontang Baru belum memiliki RTH. Ini dilakukan sebelum lokasi itu akan beralih fungsi menjadi permukiman. “Wajib ada RTH karena nanti kalau jadi bangunan semua tidak ada resapan air,” ucapnya.
Selain itu, DPKPP ingin menjaga kenekaragaman ekosistem tumbuhan yang ada di daerah itu. “Karena ekosistemnya tumbuhan makanya ingin kami kembalikan sebagai RTH,” ujarnya.
Rencananya pemanfaatan lahan ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 3 miliar. Akan tetapi nominal itu bisa berubah berdasarkan penentuan harga dari tim appraisal.
Saat ini, DPKPP masih melakukan verifikasi dukumen perencanaan yang di dalamnya terdapat surat tanah. Dibutuhkan waktu 1-2 bulan untuk melaksanakan tahapan ini. “Sedang didalami lagi, diperiksa supaya di belakang tidak terjadi kepalsuan dokumen,” tutur Maksi.
Setelah itu, dokumen tersebut akan diserahkan kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bontang untuk dilakukan pengukuran. Hasil pengukuran akan diketahui berapa total luas lahan dan titik koordinatnya dari lokasi tersebut.
Dikatakannya, draft gambar ukur dari BPN akan dijadikan bahan oleh tim appraisal menentukan harga. Selanjutnya barulah proses negoisasi dengan pemilik tanah dilakukan.
Sementara, Lurah Bontang Baru Chahyo Hadi Wichakso mengatakan sangat mendukung bila pemanfaatan lahan RTH ini terealisasi. Pasalnya, usulan ini berasal dari warga saat melaksanakan rembuk di tingkat RT, kemudian diteruskan pada waktu musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) kelurahan.
“Kami sangat berterima kasih bila usulan ini terakomodir,” kata Chahyo.
Menurutnya, warga sekitar sangat membutuhkan tempat untuk melakukan interaksi. Selain itu, RTH nantinya dapat berfungsi mengurangi debit air saat musim hujan tiba. “Apalagi jumlah RTH di Bontang masih sedikit, warga inginnya ada tempat untuk saling berinteraksi satu dengan lainnya,” tukas Chahyo. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post