BONTANG – Kejuaraan Wali Kota Cup U-14 telah berakhir, Minggu (29/4). Di babak final, pertandingan sengit pun tak terhindarkan. Dua tim terbaik se-Bontang yakni SSB Bontang Putra Utama (BPU) dan SSB Pelangi Mandau harus mengakhiri laga melalui drama adu penalti. Dewi fortuna menyelimuti SSB BPU, mereka berhasil memenangkan partai puncak serta mengawinkan gelar U-14 dan U-12.
Di awal laga, BPU mencoba mendobrak pertahanan Pelangi Mandau. Di menit ketiga peluang terjadi setelah BPU mendapat kesempatan mengeksekusi tendangan sudut. Sayangnya pemain nomor 18, Akmal Khoiri gagal menjangkau bola.
Pada menit 11 giliran pemain BPU lainnya Muhamad Rezky mencoba melakukan tembakan dari luar kotak penalti. Namun membentur tangan pemain belakang lawan. Sayangnya eksekusi dari Fuad masih terbilang lemah dan berhasil ditangkap oleh penjaga gawang Pelangi Mandau, Frizzy.
Empat menit berselang Pelangi Mandau memperoleh kesempatan setelah eksekusi tendangan sudut pemain nomor 18, Reynaldi Fajar berhasil mengarahkan ke Fathan. Namun sundulannya jauh di atas mistar gawang.
Menit 31 kembali Fathan mulai menyerang di sisi kiri pertahanan BPU. Akan tetapi, sundulannya Sandy sangat pelan sehingga mudah ditangkap oleh penjaga gawang BPU Arya. Kedudukan babak pertama ditutup dengan skor kacamata.
Di babak kedua, menit 31 Pelangi Mandau memperoleh peluang emas setelah tangkapan dari kiper BPU Arya lepas. Tapi Sandy tidak bisa mengarahkan tendangannya dan berhasil dikendalikan kembali oleh Arya.
Gol pun akhirnya tercipta di menit 34 oleh BPU. Adalah Zada Al Athaya yang berhasil membobol jala gawang lawan melalui sontekan hasil dari umpan lampun dari sisi kanan serangan BPU. Bola berbelok arah dan gagal diantisipasi kiper lawan.
Upaya memperbesar keunggulan dilakukan oleh BPU. Pada menit 39, Rizantha Prayoza mencoba merangsek dari sisi kanan pertahanan Pelangi Mandau. Sayangnya, Akmal Khoiri gagal memanfaatkan peluang dikarenakan tendangan masih di sisi kiri penjaga gawang lawan.
Empat menit berselang, Pelangi Mandau berhasil menyamakan kedudukan. Muhammad Tafdil Lukman berhasil melakukan percobaan tendangan dari luar kotak penalti. Bola tendangannya tidak dapat dijangkau oleh penjaga gawang BPU karena mengarah di bagaian sudut sisi kanan gawang. Skor ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Kedudukan seri memaksa pertandingan harus diakhiri melalui adu tendangan penalti. Kelihaian mengeksekusi si kulit bundar pun juga terjadi di babak ini mengingat hingga penendang kelima skor masih kuat.
Petaka terjadi di penendang keenam dari Pelangi Mandau, setelah tembakan Fadhil Galih hanya menyusur pelan ke arah tengah gawan. Dengan mudah Arya menangkap dan membawa skuat BPU merayakan kemenangan.
Pelatih Pelangi Mandau, Islamuddin mengatakan anak didiknya sebenarnya telah menampilkan perjuangan yang maksimal. Namun sayangnya, faktor mental ketika dipercayai pelatih menendang membuat tendangannya tidak tepat sasaran.
“Sebenarnya sudah saya ingatkan untuk yang siap saja yang mengambil tendangan, kelihatannya mereka gugup ketika mengambil bola,” kata Islamuddin.
Di pertandingan sebelumnya SSB Kompak All Star berhasil menjadi jawara ketiga sehabis mengandaskan SSB Samba FA, tiga gol tanpa balas. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post