SANGATTA – Jadwal libur lebaran nampaknya akan mempengaruhi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), pada 27 Juni 2018 mendatang. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu Komisioner KPU Kutai Timur (Kutim), Andi Arafah.
Dia menyebutkan pihaknya masih mencari cara agar golput dapat diubah menjadi pemilih. Dirinya mengkhawatirkan atas kejadian yang menimpa Kutim saat pemilihan kepala daerah sebelumnya.
“Sebelumnya kita kan penyumbang angka golput yang tebilang tinggi di Indonesia. Maka dari itu jangan sampai hal tersebut terulang kembali,” ujarnya saat rapat di kantor bupati, Rabu (16/5).
Selain itu dirinya masih mencari cara agar masyarakat yang mudik lebaran bisa tetap menggunakan hak pilihnya. “Kami bingung sebenarnya melihat jadwal seperti ini. Kami selalu berupaya agar Kutim tidak kembali banyak golputnya. Bahkan sampai warga yang tidak memiliki kartu pilih, mereka diperkenankan memilih di TPS dengan membawa KTP pada pukul 12.00-13.00 Wita,” katanya.
Selain itu, dirinya menjelaskan segala upaya yang dilakukannya membuahkan hasil, pasalnya perubahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) saat ini lebih meningkat dari sebelumnya. “Alhamdulillah, sekarang lebih baik dari yang sebelumnya. Ini semua berkat koordinasi kami dengan panwaslu dan pihak lain yang bersangkutan,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kutim, Ismunandar menceritakan dirinya saat bertemu dengan masyarakat dengan pembahasan jadwal libur yang bertepatan dengan pilgub. “Saya sempat tanya warga, perihal jadwal libur dengan pemilihan kepala daerah. Ya saya juga merasa was-was atas hal ini. Karena setelah saya dengar jawaban masyarakat, mereka yang mayoritas pendatang lebih memilih mudik saat liburan tiba,” jelasnya.
Ismunandar berharap agar kesadaran masyarakat Kutim dalam pesta demokrasi dapat meningkat. “Semoga saja angka golput di Kutim tidak seperti dahulu,” harapnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post