BONTANG – Ada dua kali pelaksanaan Lebaran yang dikenang beberapa masyarakat Indonesia, yaitu Idulfitri dan Lebaran Ketupat. Idulfitri dilaksanakan tepat pada tanggal 1 Syawal, sedangkan Lebaran Ketupat atau juga biasa disebut “kupatan” adalah sepekan sesudahnya (8 Syawal).
Menyambut momen tersebut, sejumlah pedagang yang menjual janur dan ketupat kosong mulai menjamur di sejumlah pasar tradisional di Kota Taman. Para pedagang tampak tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang datang setahun sekali tersebut.
Untuk melayani kebutuhan para pembeli, para pedagang rata-rata sudah berjualan sejak Selasa (19/6) lalu. Salah satu lokasi yang ramai dipakai berjualan ketupat adalah di pasar sementara Rawa Indah.
Ati (53), salah satu pedagang ketupat di pasar sementara Rawa Indah mengatakan, selama dua hari berjualan, dirinya mengaku sudah menjual hingga 20 ikat ketupat kosong. Per ikatnya, berisi sebanyak 10 buah ketupat kosong.
“Per ikatnya dijual dengan harga Rp 10 ribu,” ujarnya saat diwawancarai Bontang Post, Rabu (20/6) kemarin.
Dirinya mengaku rutin setiap tahunnya berjualan ketupat kosong. Selain menjual ketupat kosong, Ati juga menjual lepat kosong. Bahkan, dirinya juga menyiapkan janur apabila pembeli ingin membuat ketupat sendiri. “Janur harganya Rp 8 ribu per ikat,” sebutnya.
Senada dengan Ati, pedagang lainnya bernama Samsiah juga menuturkan hal yang sama. Tidak hanya kali ini saja, namun menjelang Idulfitri lalu, dirinya juga sudah berjualan ketupat kosong ini. “Lebaran (15/6) lalu, justru yang beli lebih banyak,” sebutnya.
Menanggapi momentum Lebaran Ketupat ini, Nanda salah satu warga Berebas Tengah mengaku rutin merayakannya setiap tahun. Biasanya kata dia, dirinya dan keluarganya mulai memasak ketupat tepat sepekan setelah perayaan Idulfitri.
“Kami sekeluarga biasanya memasak ketupat pakai panci besar dan bahan bakarnya menggunakan kayu,” terangnya.
Nanda berujar, tradisi memasak ketupat menggunakan kayu tersebut sudah dia dan keluarganya lakukan hampir setiap tahun. Usai ketupat tersebut jadi, ketupat tersebut tidak dia makan sendiri, melainkan juga dibagikan ke keluarga maupun tetangga sekitar rumahnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post