SAMARINDA – Untuk mengetahui kualitas udara di Kota Tepian, beberapa saat lalu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda menggelar uji emisi gas. Dalam uji emisi yang digelar selama tiga hari berturut-turut itu, ratusan kendaraan roda empat (R4) dinyatakan tidak lulus uji emisi.
Hal ini disampaikan Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani, saat ditemui Metro Samarinda di kantornya di Jalan MT Haryono, Senin (6/8) lalu. Kebanyakan dari kendaraan R4 yang tidak lulus itu menggunakan bahan bakar solar.
Menurutnya, kebanyakan R4 pengguna solar yang tak lulus uji emisi lebih dikarenakan minimnya perawatan yang dilakukan pemilik kendaraan. “Kami melihat, kendaraan R4 yang rata-rata menggunakan solar ini bukan kepemilikan pribadi. Biasanya mobil yang digunakan para pelaku usaha. Kurangnya kesadaran pemilik kendaraan melakukan perawatan juga berpengaruh,” tuturnya.
Kegiatan uji emisi yang dilakukan DLH Samarinda beberapa pekan lalu berhasil menjaring 1.913 kendaraan R4. Dari ribuan kendaraan, 1.586 R4 merupakan pengguna bahan bakar bensin dan 327 lainnya memakai solar. Dari data itu, 1.805 di antaranya dinyatakan valid atau lulus ujian. Sementara 108 R4 lainnya dinyatakan tidak valid atau tak lolos uji emisi.
Jika dipresentasikan, 94 persen R4 yang memakai bensin dinyatakan laik operasi. Lalu 5 persen lainnya dinyatakan tak lolos uji emisi alias tak laik operasi. Sedangkan R4 pengguna bahan bakar solar, 48 persen dinyatakan lolos uji kelaikan dan 51 persen dinyatakan tidak lolos uji emisi.
Mengacu pada data itu, DLH Samarinda meminta para pemilik kendaraan untuk rutin melakukan perawatan terhadap kendaraan yang mereka miliki. “Para pemilik kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar kami harapkan lebih rutin melakukan perawatan,” ujarnya.
Kata Nurrahmani, ke depan kegiatan uji emisi akan lebih rutin dilakukan. Dengan cara itu, sedikit tidaknya pihaknya bisa menjaga kualitas udara di Kota Tepian. Terutama sebagai dampak dari pembuangan gas kendaraan.
“Harapannya ada terobosan baru, misalnya workshop tambang dan bengkel besar wajib punya alat uji emisi sendiri. Tujuan uji emisi ini bukan hanya mengukur kualitas bahan bakar dari kendaraan, namun lebih kepada menjaga kualitas udara agar orang yang datang ke Samarinda merasa kota ini bersih dan tidak kumuh serta layak huni,” pungkasnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post