BONTANG – Melambungnya harga tabung gas 3 kilogram (kg) disusul dengan langkanya pasokan membuat legislator angkat bicara. Sekretaris Komisi II DPRD Suwardi akan menegur pangkalan yang nakal dengan menjual di atas Rp 18 ribu atau melampui harga eceran tertinggi (HET).
Bahkan, politisi Gerindra ini meminta kepada warga jika ditemukan kasus serupa, agar mengirimkan bukti pembelian kepadanya. “Kalau tidak tepat sasaran kami akan tegur pangkalan,” kata Suwardi kepada Bontang Post, Selasa (4/9) kemarin.
Tak hanya itu, Suwardi juga meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk rutin turun ke pangkalan. Tujuannya agar dapat mengetahui sumber masalah kelangkaan dan tingginya harga jual.
“Saya harap Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) menelusuri penyebab masalah tabung gas melon ini,” ungkapnya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Bakhtiar Wakkang meminta adanya inovasi dari Pemkot Bontang sehingga kasus seperti ini tidak terjadi di kemudian hari. Ia menduga adanya oknum yang bermain dalam distribusi tabung gas yang diperuntukkan bagi masyarakat tak mampu ini.
“Kalau berbicara langka, berarti ada dugaan distribusi diarahkan ke tempat lain di luar Bontang,” ujar pria yang akrab disapa Tiar ini.
Bukan itu saja, Ketua Fraksi NasDem ini juga menilai selama ini peruntukkan tabung gas melon tidak tepat sasaran. Pasalnya, masih terdapat warga yang lebih memilih menggunakan jenis tabung 3 kg, padahal secara ekonomi masuk klasifikasi menengah ke atas.
“Seperti warung makan dan restoran banyak yang masih menggunakan tabung tiga kilogram padahal seharusnya itu tidak boleh,” ucapnya.
Menurutnya permasalahan tabung gas ini akan selesai jika jaringan gas (jargas) sudah beroperasi. Sebagai informasi sebanyak 8 ribu sambungan rumah (SR) telah terpasang tahun lalu. Jumlah ini akan bertambah seiring wacana penambahan 5 ribu SR di tahun ini. Sayangnya pendistribusian jargas hingga kini belum berjalan.
Wakil Ketua Komisi II Arif mengatakan, dalam waktu dekat akan memanggil pihak terkait untuk diminta keterangan sehubungan mahalnya harga tabung gas melon. Tujuannya agar dapat menelusuri faktor penyebab, mulai dari jumlah kuota, jumlah kebutuhan, serta pendistribusiannya.
“Nanti akan kami panggil pihak terkait dalam rapat kerja dalam waktu dekat,” pungkas Arif. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post