BONTANG – Pedagang yang berjualan di atas trotoar dan parit Jalan KS Tubun kembali menjamur. Berdasarkan pantauan Bontang Post, terutama di sore hari, beberapa pedagang kembali membuka lapak di area terlarang tersebut. Wakil Ketua DPRD Etha Rimba Paembonan menilai pemerintah harus menyiapkan solusi terhadap fenomena ini.
“Jangan hanya mengatur tetapi siapkan solusinya. Jika melarang berjualan di situ, pedagang harus berjualan di mana,” kata Etha kepada Bontang Post, Rabu (19/9) kemarin.
Jika masih terdapat lapak di bangunan pasar sementara, maka politisi Partai Gerindra berharap pemerintah memperbaiki fasilitas yang rusak. Berdasarkan laporan, beberapa atap di bangunan tersebut bocor. Bahkan di lapak pedagang ikan dan ayam kerap banjir.
“Harus menyiapkan fasilitas yang lebih baik jika itu solusi sementaranya,” ucapnya.
Diyakininya, permasalahan ini bakal kelar jika pembangunan Pasar Rawa Indah telah rampung. Oleh sebab itu, Etha meminta kepada Pemkot untuk mempercepat pengerjaan pembangunan. “Solusi final percepat pembangunan Pasar Rawa Indah itu. Kalau membutuhkan pengamanan, minta bantuan polisi,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, upaya penertiban telah dilakukan oleh tim kota sepekan lalu. Hasilnya sekitar 118 pedagang di sepanjang Jalan KS Tubun harus memundurkan barang dagangannya. Mengingat pemerintah melarang trotoar dan atas parit digunakan untuk berjualan.
Rangkaian upaya persuasif telah dilakukan sebelum penertiban. Mulai dari pemberian surat peringatan pertama hingga ketiga. Mengingat ada keluhan dari pedagang di dalam bangunan pasar sementara sehubungan menjamurnya pedagang yang berjualan di luar pasar.
Pemkot Bontang pun telah mengeluarkan kebijakan dengan memperbolehkan pemasangan atap satu seng kendati melewati ujung terdalam parit. Hal ini untuk melindungi barang dagangan pedagang dari terik matahari. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post