SAMARINDA – Pengiriman berkas calon pegawai negeri sipil (CPNS) melalui kantor pos terkesan mempersulit calon pelamar yang berada di Kota Tepian. Sebab, bagi yang berdomisili di Samarinda, calon pelamar bisa saja memberikan langsung berkasnya kepada petugas. Mengingat, kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Samarinda dan calon pelamar masih berada di satu daerah yang sama.
Hal ini tentu saja berbeda dangan calon pelamar yang berasal dari luar daerah. Karena tidak mungkin datang langsung ke Samarinda, sehingga mereka memang harus mengirimkan berkasnya melalui kantor Pos.
Terkait, Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan dan Informasi BKD Samarinda, Nurhikmah mengatakan, sebenarnya peraturan tersebut memudahkan calon pelamar. Sebab, calon pelamar tidak perlu berlelah datang ke kantor BKD, cukup mengirim berkas lewat kantor Pos.
“Karena kalau calon pelamar datang ke sini (BKD, Red.) kan bisa jadi mereka dibuat bolak-balik karena berkas yang salah maupun belum lengkap. Kalau dikirim melalui pos mereka tinggal duduk santai menerima pemberitahuan, apakah ada kesalahan berkas atau berkasnya sudah dinyatakan lengkap,” kata Nurhikmah.
“Di sisi lain, ada kemungkinan penumpukan antrean. Karena pengumpulan berkas bisa jadi diiringi dengan konsultasi, ini malah akan mempersulit calon pelamar,” tambah Nurhikmah, Kamis (4/10) kemarin.
Selain itu, yang terpenting pihaknya memang menghindari bertatap muka langsung dengan calon pelamar. Sebab ada kemungkinan calon pelamar merupakan anak atau sanak saudara dari pejabat tertentu. Karena pihaknya ingin meminimalisasi potensi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang timbul dari proses tersebut.
Karena itu, jika dikirim melalui pos maka semua orang akan diperlakukan sama tanpa melihat latar belakang calon pelamar. “Kalau bertemu langsung kan bisa jadi terjadi tindak penyuapan dan lainnya. Terus jika ternyata ada pejabat yang mengantarkan berkas sanak saudaranya kesannya juga menjadi tidak enak. Itu yang kami hindari,” ungkap dia.
Di sisi lain, pengiriman melalui kantor Pos dinilai lebih terstruktur. Sebab, berkas yang dikirim melalui Wesel akan tercatat di database kantor Pos yang nantinya akan dicocokkan dengan data yang diterima BKD.
“Hal ini untuk menghindari berkas terselip. Karena bukan tidak mungkin, jika dikirim langsung dan diterima dengan orang yang berbeda berkas akan tercecer. Kalau ada dua lembaga yang meninjau berkas masuk kan jauh lebih terstruktur. Apalagi orang Kantor Pos pasti mengantar berkas masuk tepat pukul 09.00 dan 15.00 Wita,” ungkap Nurhikmah.
Lebih lanjut ia mengatakan, sampai saat ini pendaftar CPNS di website BKD sudah mencapai 1.926 pelamar, namun berkas yang masuk baru sekira 51. Nurhikmah memprediksi, berkas akan menumpuk mendekati hari terakhir pendaftaran. Mengingat, berkas yang masuk masih jauh dari jumlah pelamar.
“Kami masih menunggu. Hanya saja harapannya jangan sampai tertumpuk mendekati hari akhir pendaftaran,” tandasnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post