SAMARINDA – Bencana gempa disertai tsunami yang menimpa Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) memunculkan kepedulian di berbagai pihak, termasuk warga Kaltim. Sebagaimana terlihat pada Sabtu (6/10) lalu, bantuan logistik senilai Rp 2,4 miliar dari masyarakat Kaltim dikirimkan untuk membantu korban bencana di Sulteng.
Bantuan tersebut berasal dari masyarakat maupun jajaran Pemkot, Polresta Samarinda, Pemprov Kaltim, Korem, Kodim dan masyarakat tionghoa. Diperkirakan, kapal pembawa bantuan akan tiba dalam waktu 30 jam. Sejumlah bantuan tersebut terdiri dari bantuan anggaran, pakaian, selimut, obat-obatan serta makanan siap saji.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi yang hadir melepas keberangkatan bantuan berharap, agar bantuan tersebut dapat dialokasikan dengan baik. Karena sudah banyak masyarakat Sulteng yang menunggu bantuan tersebut.
“Kami juga berharap saudara-saudara kami yang berada di Kaltim untuk memberikan bantuan lebih banyak lagi. Sebab sebagaimana kita ketahui bencana ini sangat luar biasa. Karena kemungkinan dalam jangka waktu satu atau dua bulan belum cukup untuk membangun Sulteng,” kata Hadi usai melepas bantuan warga Kaltim di Pelabuhan Pelni Jalan Yos Soedarso, Samarinda.
Ia meyakinkan, untuk ke depannya akan ada lagi aksi solidaritas untuk membantu warga Sulteng. Terlebih, Kaltim merupakan salah satu kawasan yang terdekat dari wilayah bencana alam tersebut.
“Pemerintah provinsi juga akan mendirikan posko bersama TNI dan Polri untuk mendukung bantuan dari masyarakat,” imbuh Hadi.
Sementara itu, Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang yang turut melepas keberangkatan kapal mengaku, sudah membicarakan terkait lokasi pengungsian untuk korban bencana di Kota Tepian. “Sudah kami siapkan tempat, salah satunya di Gor Segiri, Palaran dan Sempaja. Yang jelas jangan sampai mereka ke sini tidak ada tujuan,” tutur Jaang.
Berdasar informasi yang dihimpun Metro Samarinda, sedikitnya ada 33 pengungsi yang akan tiba di Kota Tepian pada Senin (8/10) mendatang. Saat ini, pengungsi tersebut sedang dalam perjalanan menuju Kaltim tepatnya Samarinda.
Jaang mengaku, pihaknya siap menampung dan menyediakan konsumsi bagi pengungsi tersebut. Apalagi ini merupakan bencana nasional, jadi semua pihak harus saling membantu.
“Kami akan menerima dengan tangan terbuka. Begitupun apabila para pengungsi tidak mau kembali lagi ke daerah asalnya. Mereka bisa menetap di sini dengan mengikuti program trasnmigrasi,” tandasnya.
BAKAL TERUS DIKAWAL
Dandim 091/Aji Surya Natakusuma, Brigjen TNI Irham Waroihan menegaskan, pihaknya bakal mengawal pengiriman bantuan kepada para korban gempa dan tsunami di Sulteng.
“Kami akan terus mangawal bantuan ini agar bisa sampai ke tempat tujuan dengan aman dan tepat sasaran,” kata dia.
Penegasan ini diungkapkan saat pelepasan bantuan secara simbolis dari Paramita Foundation bekerja sama dengan Korem 091/ASN dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltim di Yayasan Buddhist Center, Jalan DI Panjaitan, Samarinda Utara, Jumat (5/10).
Dijelaskan, Korem 091/ASN TNI AD yang berkedudukan di Samarinda menghimpun dan memberikan bantuan berbagai jenis barang kebutuhan, bagi para warga yang menjadi korban berada di pengungsian.
“Saya sangat bangga dan berterima kasih kepada masyarakat Samarinda. Sampai saat ini masih sangat peduli dengan saudara kita yang terkena musibah. Dan saya sangat terharu bahwa keharmonisan dan keragaman agama di Samarinda masih sangat baik,” urai Irham.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Ketua FKUB Kaltim Asmuni Ali. Khususnya kepada semua masyarakat dan tokoh umat beragama yang sudah berpartisipasi untuk warga Sulteng yang sedang terkena musibah.
“Mudah mudahan bantuan ini bukan yang pertama. Bantuan ini bisa berlanjut bagi saudara kita yang membutuhkan,” ucap Asmuni. (*/dev/luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post