MESKI Pemkab Kutim masih bimbang untuk memindahkan bandara dari Bandara Sangkima menuju Tanjung Bara, namun penerbangan di Bandara Tanjung Bara tak berpengaruh. Buktinya, penerbangan di bandara tersebut masih tetap berjalan. Bahkan penerbangan perintis yang sempat mengurangi jadwal penerbangan selama tiga bulan lamanya, sudah kembali melayani dengan waktu normal.
Pesawat perintis dengan rute Sangatta-Balikpapan itu biasanya terbang lima kali dalam sepekan, namun dikatakan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kutim Ikhsan Syerfi, tiga bulan terakhir hanya bisa menerbangkan dua kali setiap Minggunya. “Penerbangan kembali dibuka dengan rute dan jadwal normal, sempat tiga bulan terakhir tidak sesuai dengan biasanya,” jelasnya saat diwawancarai, Rabu (21/11).
Masih aktifnya pesawat perintis ini dirasa sangat membantu masyarakat Kutim yang memang membutuhkan. “Awal bulan masih empat sampai lima kali seminggu, ternyata kemarin ada surat dari direktur udara yang mengatur perubahan. Alhamdulillah sekarang sudah normal. Masyarakat tidak perlu khawatir lagi,” pintanya.
Adanya perubahan pengurangan jadwal tersebut dikarenakan bahan bakar minyak (BBM) yang dikurangi. Terjadinya hal seperti ini membuat animo masyarakat semakin membludak. “Tiga bulan dipotong BBM, sehingga pesawat kita tidak bisa terbang, sampai-sampai cuma dua kali saja seminggu,” jelasnya.
Dia berharap pesawat perintis bisa terus terbang sesuai jadwal. Mengingat kebutuhan masyarakat sangat membutuhkan penerbangan seperti ini. “Baru bulan ini juga normal lagi, semoga selalu seperti ini, karena warga Kutim memang memerlukan, terlebih dalam kondisi darurat,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post