SANGATTA – Peredaran narkoba semakin marak di Kutim. Sehingga pemerintah gencar melakukan perang terhadap peredarannya, dengan mengajak kaum muda untuk turut memeranginya.
Berbagai kasus penyalahgunaan narkoba yang berhasil diungkap oleh kepolisian itu, menandakan peredaran narkoba yang semakin masif dan merata.
Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Narkotika Kota (BNK), menyatakan bahwa peredaran narkoba terbilang merata di sejumlah kecamatan. Sehingga pihaknya akan menjadikan Kutim sebagai pilot project oleh BNN Provinsi, sesuai dengan aturan presiden.
“Narkoba menguasai 80 persen, sehingga 2019 akan ditindak lanjuti, kami akan buat program sebagai upaya pencegahan oleh BNK,” katanya saat diwawancarai belum lama ini.
Dengan bersinergi, baginya merupakan salah satu langkah untuk melakukan sosialisasi sebagai upaya pencegahan penyebarluasan narkotika. Terlebih Kutim adalah akses yang termudah untuk keluar masuknya barang haram tersebut.
“Jalur yang dilalui Kutim merupakan jalan provinsi, mungkin ini yang membuat mudahnya masuk, karena daerah dalam sana agak sepi,” bebernya.
Dia mengaku akan gencar melakukan sosialisasi pada seluruh anak muda, terlebih pelajar yang mulai beranjak dewasa agar tak salah memilih pergaulan.
“Kami ada ide, karena Kutim masuk peringkat atas juga pada narkobanya, kita tidak akan behenti mensosialisasikan, terutama pada remaja yang baru bergaul,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Kejaksanaan Negeri (Kajari) Kutim, Mulyadi menuturkan akan membantu untuk menekan angka narkoba. Hal itu merupakan pembelajaran agar tidak terulang seperti beberapa tahun terakhir.
“Wilayah Kutim tidak akan lagi membuat celah, seperti tahun lalu yang kebobolan dari Malaysia, jangan sampai terulang,” paparnya.
Menurutnya setiap tahun selalu ada saja kasus, bahkan 50 persen didominasi narkoba. Sisanya kasus perlindungan anak, laka lantas, maupun pencurian. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post