SANGATTA- Tak lama lagi, Kutim akan memiliki penangkaran buaya sendiri. Hal ini lantaran Pemkab Kutim mengabulkan keinginan masyarakat untuk membangun penangkaran buaya. Bahkan Pemkab berjanji, peletakan batu pertama akan dimulai awal 2019.
“Anggaran yang kami siapkan Rp 2 miliar. Sedangkan lahan seluas 8 hektar di Jalan Kenyamukan, Dusun Kenyamukan, Kecamatan Sangatta Utara,” ujar Wabup Kasmidi Bulang.
Pemkab Kutim menyadari, keberadaan penangkaran cukup meringankan ketakutan masyarakat. Ini juga bentuk solusi untuk mengatasi gangguan buaya. Pasalnya, buaya di Kutim terbilang membahayakan. Tak hanya di sungai dan danau, akan tetapi hingga masuk ke permukiman warga.
“Kita memang perlu penangkaran buaya. Karena, akan membahayakan warga jika tak segera diatasi,” kata Wabup Kasmidi.
Penangkaran buaya pun bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemkab Kutim. Pasalnya, ke depan tak hanya mencegah dari gangguan buaya, akan tetapi dapat menjadi wisata alternatif dan berpotensi menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kutim.
“Jika ada buaya yang ditangkap warga, tak lagi dikirim ke Provinsi. Akan tetapi langsung kita sendiri yang pelihara. Ini merupakan potensi yang baik bagi kita,” katanya.
Jauh sebelumnya, Bupati Kutim Ismunandar sudah merancang pembangunan penangkaran tesebut. Terjadwal pada 2017-2018, namun gagal terbangun. Alasannya karena defisit anggaran.
“Mudahan saja, pada tahun ini berjalan lancar. Sehingga cita-cita kita untuk memiliki penangkaran buaya dapat terkabul,” katanya. (***)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post