SANGATTA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Keternagakerjaan (BPJS TK) Cabang Bontang secara resmi me-launching Sangatta Utara sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan.
Kepala Kantor Cabang Bontang, Muhamad Romdhoni menjabarkan tujuan pihaknya me-launching desa sadar, untuk meningkatkan kesadaran, agar masyarakat lebih terjamin perlindungannya. Mengingat risiko kecelakaan kerja selalu berpotensi terjadi kapanpun.
“Kami berupaya menstabilkan kesejahteraan masyarakat informal. Dengan adanya desa ini kami harap bisa meringankan pekerjaan. Dimana perangkat desa bisa menjadi perpanjangan tangan dalam menyalurkan informasi pada masyarakat,” katanya saat diwawancarai usai launching di Kantor Desa Sangatta Utara, Rabu (12/12).
Dengan menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dirinya mengaku akan terus mengedukasi agar dapat men-cover kesejahteraan hingga sampai masyarakat bertaraf hidup rendah yang bekerja.
“Akan ada MoU dengan Bumdes, dimulai dari desa ini dan akan menyasar ke seluruh desa di Kutim,” harapnya.
Meski, masyarakat informal masih sedikit, diperkirakan baru mencapai sekira tujuh persen. Namun ia berharap pada seluruh pekerja yang ada di desa sadar bisa mensosialisasikan ke setiap warganya.
Di tempat yang sama, Camat Sangatta Utara, Basuni yang sekaligus meresmikan kegiatan ini, mengatakan desa ini terpilih karena jumlah penduduknya paling banyak se Kutim. Selain itu RT di setiap daerah juga aktif.
“Desa ini menjadi percontohan pertama. Mudah-mudahan BPJS bisa melindungi warga kami dan menyasar desa lain,” ungkapnya.
Selain itu, Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan, Hasep Purwalid menjelaskan dalam sosialisasinya bahwa dengan Rp 16.800 perbulan, peserta akan mendapat jaminan kematian mencapai Rp 24 juta.
“Jaminan sosial menanggung kecelakaan kerja mulai dari rumah hingga ke tempat usaha dan kembali ke rumah. Bahkan orang bunuh diripun ditanggung, karena ini jaminan sosial. Jika belum tergabung, silahkan mendaftar,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan biaya transportasi akan ditanggung jika peserta mengalami kecelakaan dan akan ke tempat pengobatan, hingga biaya penyembuhan ditanggung sampai pulih.
“Angkutan darat Rp 1 juta, kapal air Rp 1,5 juta dan pesawat Rp 2,5 juta,” tuturnya. (*/la/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post