Vape atau rokok elektrik tengah menjadi tren saat ini, terutama di kalangan anak muda.
Banyak anak muda sekarang beralih dari rokok konvesional ke vape yang dianggap lebih aman. Nyatanya, vape juga tidak aman bagi tubuh Anda.
Dengan asap yang lebih banyak dan rasa yang lebih beragam, vape mendapatkan tempat tersendiri di hati banyak orang. Hanya saja, sebenarnya rokok elektrik ini tetap memiliki bahaya dan tidak benar-benar terlepas dari zat kimia berbahaya yang mengancam kesehatan jiwa dan raga.
“Vape bisa menyebabkan kecanduan, penyakit jantung, meningkatkan risiko penyakit paru, menimbulkan sel kanker, dan membahayakan orang di sekitar,” ujar dr. Andika Widyatama dari KlikDokter.
Jika dikaitkan dengan sel kanker, dr. Andika mengatakan bahwa nikotin cair beserta zat pelarut propilen glikol, gliserin, dan dieter glikol jika dipanaskan akan menghasilkan zat nitrosamine yang dapat memicu terjadinya kanker.
Manfaat menghentikan penggunaan vape
Berbagai hal negatif dari vape dapat memiliki dampak pada kesehatan Bagi Anda, yang biasa merokok dengan vape rasanya perlu menghentikan kebiasaan ini, karena manfaat yang bisa Anda dapat setelah menjauhi rokok elektrik ini, seperti dilansir Reader’s Digest.
1. Meningkatkan kesehatan kardiovaskular
Dijelaskan oleh Nikola Djordjevic, MD, manajer proyek MedAlertHelp.org, sekitar 20 menit setelah Anda memutuskan berhenti menghidap vape, detak jantung akan kembali normal, tekanan darah Anda turun, sirkulasi darah mulai normal dan kualitas pernapasan Anda juga dapat meningkat.
Sejalan dengan hal tersebut, Caleb Backe, pakar kesehatan dan kesehatan bersertifikat dari instansi kesehatan Maple Holistics, memberikan pemaparan seputar kandungan vape.
“Dua bahan utama dalam vape, yakni propilen glikol dan nabati gliserin, menghasilkan bahan kimia ketika dipanaskan. Bahan tersebutlah yang dapat merusak saluran pernapasan,” kata Backe.
2. Penarikan nikotin dari tubuh
Nikotin bersifat adiktif. Sehingga, ketika berhenti dari vape, Anda akan merasakan bahwa bahaya dari nikotin bisa terhindarkan. Akan tetapi, efek dari berhenti menggunakan vape adalah munculnya beberapa masalah, baik psikologis dan fisik. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Dr. Djordjevic.
“Gejala psikologis termasuk mengidam nikotin, perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, lekas marah, dan kecemasan bisa muncul setelah Anda memutuskan untuk berhenti dari vape. Sementara, gejala fisik termasuk sakit kepala, keringat berlebih, tremor, insomnia, nafsu makan meningkat, kram perut dan sembelit,” ucapnya.
Efek ini kemudian akan memuncak sekitar pada hari ketiga. Akan tetapi, secara bertahap gangguan tersebut akan turun selama tiga hingga empat minggu berikutnya. Sehingga, akan memakan waktu sekitar satu bulan untuk menghentikan kebiasaan itu.
“Tiga hari setelah berhenti, Anda akan merasakan nikotin keluar dari tubuh. Itulah sebabnya gejala penarikan nikotin memuncak saat Anda berhenti menggunakan vape,” imbuh Dr. Djordjevic.
Keluarnya nikotin dari tubuh bisa membantu Anda terhindar dari beberapa masalah kesehatan akibat nikotin di atas.
3. Menurunnya risiko serangan jantung
Satu hari setelah memutuskan berhenti dari aktivitas vape, risiko serangan jantung akan langsung menurun.
“Setelah hanya satu hari, risiko serangan jantung Anda mulai berkurang berkat penurunan tekanan darah, peningkatan kadar oksigen dalam darah, sehingga mengurangi pengaruh negatif pada kadar kolesterol dan pembentukan gumpalan darah,” kata Dr. Djordjevic.
4. Indra mulai membaik
Vape atau rokok biasa dapat menumpulkan indra, serta mengurangi kemampuan Anda untuk mencium dan merasakan. Akan tetapi, dua hari setelah memutuskan berhenti, Anda mungkin mulai melihat kemampuan untuk merasakan dan mencium makanan kembali meningkat.
5. Paru-paru mulai sehat
Perokok sering mengalami batuk yang mengganggu atau mengeluarkan bunyi mengi saat bernapas yang disebut sebagai batuk perokok. Bahkan, vape dapat merusak kesehatan paru-paru dan membuat Anda kesulitan melawan infeksi. Namun, berhenti menggunakan vape akan membantu paru-paru Anda pulih.
“Setelah satu bulan, kapasitas paru-paru Anda meningkat dan pada akhirnya membuat keluhan sesak napas dan batuk berkurang,” kata Dr. Djordjevic.
Selain itu, Dr. Djordjevic juga menyatakan bahwa setelah sembilan bulan berhenti dari vape, kesehatan paru-paru akan membaik secara signifikan. Hal ini berkat pembaruan struktur rambut seperti mikroskopis di paru-paru yang membantu mendorong keluarnya lendir untuk melawan infeksi.
Secara signifikan, hal tersebut juga dapat mengurangi kemungkinan Anda terkena beberapa infeksi dan komplikasi dari penyakit seperti flu dan pneumonia.
6. Memperlancar sirkulasi darah
Nikotin dalam rokok menyempitkan pembuluh darah di kulit dan di sekitar jantung Anda, begitu pula dengan rokok elektrik. Namun, tiga bulan Anda berhenti menggunakannya, sirkulasi darah akan mulai membaik, karena pembuluh darah kembali ke diameter normalnya.
7. Jauh dari risiko terkena stroke
Efek jangka panjang dari kesehatan jantung yang lebih baik dan tekanan darah rendah memberi Anda manfaat signifikan lainnya, yakni risiko stroke yang menjadi lebih rendah. Dalam sebuah studi, dibandingkan dengan yang bukan perokok, pengguna vape memiliki 71 persen risiko stroke yang lebih tinggi.
8. Turunkan risiko kanker
Penelitian terbaru menunjukkan vape dapat menyebabkan perubahan DNA dan mutasi genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker. Jadi, semakin lama Anda menghindari vape, tubuh Anda akan lebih sehat.
“Setelah 10 tahun, risiko kanker paru-paru berkurang 50 persen, begitu pula pada risiko kanker pankreas, mulut, dan tenggorokan. Selain itu, setelah 15 tahun, risiko Anda terkena penyakit jantung koroner menjadi sama dengan yang bukan perokok. Hal yang sama berlaku juga untuk risiko kanker pankreas,” ujar Dr. Djordjevic.
Demikianlah manfaat dari berhenti menggunakan vape atau rokok elektrik. Jadi, untuk mendapatkan berbagai manfaat di atas, lebih baik tinggalkan vape sekarang juga.(NP/RVS/klikdokter/jpnn)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post