Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Selasa, 20 April 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Dahlan Iskan

Mikir Itu Lagi

Reporter: M Zulfikar Akbar
Senin, 8 April 2019, 10:35 WITA
dalam Dahlan Iskan
3 menit dibaca
Bagaimana Menjaring Orang Mampu

DAHLAN ISKAN

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Begitu sulit saya menemukan celah: bisakah Pakistan menjadi model masa depan negara Islam. Pun diskusi saya dengan mahasiswa Indonesia. Yang ada di Pakistan. Kesimpulannya sama: sulit berharap itu.

Memang ada beberapa alumni Pakistan yang hebat. Salah satunya ustadz Shamsi Ali itu. Imam besar masjid di New York itu. Tepatnya masjid Queen, tidak jauh dari bandara John F Kennedy itu.

Ustadz Shamsi Ali kini lagi membangun pesantren besar di Amerika. Yang lokasinya pernah saya kunjungi itu.

Setelah ke Pakistan tentu saya ingat Ustadz Shamsi Ali. Ia kian menarik bagi saya. Bagaimana bisa. Lulusan negeri yang begitu sektarian justru punya jiwa begitu moderat. Sampai bisa diterima berbagai golongan. Di Amerika pula. Termasuk golongan Yahudi di sana.

“Pandangan keislaman saya berubah setelah di Amerika,” ujar Ustadz Shamsi Ali. “Setelah banyak bergaul dengan masyarakat non Islam,” tambahnya.

Dari pedalaman Tiongkok ini pun saya menghubungi Ustadz Shamsi Ali. Di daerah suku minoritas Tiongkok ini pun saya masih kepikiran Pakistan. Kepikiran terus. Gelisah. Saya pun harus bertukar pandangan dengan alumni Pakistan itu. Yang begitu terpandang itu.

Baca Juga:  Lebih Menyiksa dari Sakit Jantung

Selama ini ternyata saya berlebihan. Saya terlalu berharap pada Pakistan. Akibatnya saya sampai ‘menderita batin’ begini. Setelah melihat kenyataannya seperti itu.

Padahal saya ke Pakistan tidak punya tujuan lain. Tidak ada bisnis. Tidak ingin rekreasi. Juga bukan karena lagi sumpek di dalam negeri. Saya khusus ke Pakistan sengaja ingin membanding-bandingkan negara Islam. Mana yang kira-kira bisa jadi model masa depan.

Pun dulu ketika ke Turki. Dengan pikiran seperti itu. Juga ketika ke Maroko. Atau ke Mesir. Dan ke Aljazair.

Ustadz Shamsi Ali ternyata punya pandangan yang sama tentang Pakistan. “Saya kira Pakistan sulit maju karena pemahaman agama yang sangat ekstrim,” ujar alumni International Islamic University di Islamabad itu. “Pandangan ekstrim itu didukung pula oleh karakter masyarakat yang agak keras,” tambahnya.

Semua itu, ujar Ustadz, menjadikan mereka cepat emosi. Lalu melakukan hal-hal yang desktruktif. “Tentu tidak lepas juga dari kenyataan bahwa Pakistan dari dulu menjadi persinggahan peperangan Afghanistan,” katanya.

Pandangan seperti itu pula yang disampaikan para mahasiswa Indonesia yang bertemu saya di Lahore malam itu. “Sektariannya sangat kenceng,” ujar Fahmi Wira Angkasa. Ketua PPMI Pakistan. Yang mahasiswa hukum Islam di universitas yang sama dengan kampusnya Ustadz Shamsi Ali itu.

Baca Juga:  Ananda Belahan Hati Bunda

“Kalau saya dari dulu tidak pernah melihat jika Islam akan maju dengan keadaan Pakistan. Malah ada refleksi negatif…seolah Islam itu keras, emosi, terbelakang, dan lain-lain,” ujar Ustadz.

“Kok dulu, waktu kuliah di sana, tidak ketularan keras?” tanya saya.

“Sempat ketularan pak,” jawabnya. “Saya dulu, pertama sampai di Amerika, banyak menyalah-nyalahkan….,” katanya.

Lalu Ustadz Shamsi Ali berubah pandangan. Awalnya ketika bertetangga dengan seorang Katolik keturunan Irlandia. Si Katolik selalu menyapanya dengan ramah. “Lambat laun saya mengubah pilkiran bahwa non Muslim itu bukan musuh. Tapi partner dalam kebaikan,” katanya.

Tentu saya ke Pakistan juga sambil melihat-lihat: apakah ada peluang bisnis di sana. Sekedar melihat. Siapa tahu ada ‘lubang’ dagang.

Saya juga bertemu beberapa orang Tiongkok di Lahore. Atau di Karachi. Yang juga hanya melihat-lihat peluang.

“Kenapa melihat peluangnya di sini. Kok tidak di Indonesia?” tanya saya.

“Di sini aman,” jawab pengusaha itu.

Ia orang asli Shantou, kota pantai di propinsi Guangdong. Di Tiongkok ia punya bisnis pengolahan plastik. Ia merasa Pakistan aman.

Baca Juga:  Kashoggi Sampai di Twitter Qahtani

Aneh. Bin ajaib.

Tapi saya paham. Hubungan baik antara Tiongkok dan Pakistan dirasakan sampai masyarakat luas. Kedua negara itu diibaratkan “teman di segala musim”.

Bahkan mahasiswa asing terbanyak di Pakistan pun berasal dari Tiongkok. Jumlah mahasiswa dari Indonesia hanya 285. Yang dari Tiongkok lebih 1.500 orang. Umumnya kuliah di ushuludin atau syariah.

“Saya sering jumpa mereka. Cita-cita mereka umumnya ingin jadi imam masjid di Tiongkok,” ujar Ali Muhtadin. Ia mahasiswa ushuludin. Asal Bojonegoro. Yang alumni Persis Bangil.

Makanya, tahun-tahun belakangan ini saya lihat perubahan itu. Setiap ke masjid di Tiongkok imamnya sangat muda.

Di Pakistan, orang seperti saya pun dikira dari Tiongkok. Di mana saja saya disapa: ‘ni hao’. Termasuk oleh anak-anak kecil yang lagi sok berani berbahasa Mandarin.

Saya pun tidak peduli. Saya jawab saja: wo hen hao.(dahlan iskan)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: dahlan iskandis way
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan31Tweet19Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Menang Nirkuasa

Menang Nirkuasa

Jumat, 10 Mei 2019, 06:17 WITA
Bagaimana Menjaring Orang Mampu

Dokter Cerai

Kamis, 9 Mei 2019, 06:00 WITA
Kursi Roda

Kursi Roda

Selasa, 7 Mei 2019, 06:43 WITA
37 Derajat

37 Derajat

Senin, 6 Mei 2019, 05:57 WITA
Orang Suci

Orang Suci

Minggu, 5 Mei 2019, 12:01 WITA
Jantung Bocor

Jantung Bocor

Sabtu, 4 Mei 2019, 13:05 WITA
Postingan Selanjutnya
8 Manfaat Meninggalkan Rokok Elektrik Vape

8 Manfaat Meninggalkan Rokok Elektrik Vape

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Sabtu, 17 April 2021, 10:35 WITA
Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Senin, 19 April 2021, 19:50 WITA
Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kamis, 15 April 2021, 12:00 WITA
BREAKING NEWS!!! Toko di Rawa Indah Dirampok selepas Buka Puasa

BREAKING NEWS!!! Toko di Rawa Indah Dirampok selepas Buka Puasa

Senin, 19 April 2021, 19:34 WITA
Keterangan Korban Perampokan di Rawa Indah; Pura-pura Beli Beras, Pelaku Pamerkan Badik

Keterangan Korban Perampokan di Rawa Indah; Pura-pura Beli Beras, Pelaku Pamerkan Badik

Senin, 19 April 2021, 20:28 WITA
Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Senin, 19 April 2021, 19:50 WITA
BREAKING NEWS!!! Toko di Rawa Indah Dirampok selepas Buka Puasa

BREAKING NEWS!!! Toko di Rawa Indah Dirampok selepas Buka Puasa

Senin, 19 April 2021, 19:34 WITA
Anggaran Terbatas, Hanya Jalan Soekarno-Hatta yang Diperbaiki

Anggaran Terbatas, Hanya Jalan Soekarno-Hatta yang Diperbaiki

Senin, 19 April 2021, 19:00 WITA
Tingkatkan Herd Immunity Karyawan, PKT Mulai Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama

Tingkatkan Herd Immunity Karyawan, PKT Mulai Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama

Senin, 19 April 2021, 17:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.