BONTANG – Sempat tersendat permasalahan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW), pembangunan kilang grass root refinery (GRR) Bontang menemui titik terang. Pemkot Bontang menyebut sudah menyiapkan 1.000 hektare (Ha) untuk megaproyek yang bernilai investasi Rp 197,58 triliun itu.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Bontang Amirudin mengatakan, pihaknya telah melakukan revisi pada RTRW di kawasan Bontang Lestari (Bonles) yang awalnya sebagai lokasi permukiman, kini diubah menjadi kawasan industri.
“Tujuannya agar Pertamina dapat membangun kilang. Kan awalnya kekurangan lahan,” ujarnya, Senin (23/3/2020).
Dia menerangkan, pemilihan Bonles sebagai kawasan industri karena lahan datar dan luas daerah yang belum banyak permukiman. Selain itu, adanya pelabuhan milik perusahaan Indominco Mandiri (IMM) juga mendukung untuk pembangunan kilang di kawasan tersebut.
Amir menambahkan, telah membuat tim percepatan sebagai upaya agar dapat menindaklanjuti pembangunan kilang. Tim percepatan tersebut langsung dipimpin oleh Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni. Tapi, lantaran ada virus korona, proses ini belum dapat dilanjutkan.
Dia menyebutkan pembangunan kilang tersebut akan memakan 400 Ha. Namun, selebihnya akan tetap digunakan sebagai lokasi pendukung untuk perusahaan gas bumi ini.
Lalu bagaimana dengan warga yang terdampak? Amir mengatakan, perusahaan terkait yang bakal melakukan relokasi warga. Sementara pihak pemkot hanya menyediakan lokasi. ”
Kami hanya memfasilitasi saja,” katanya.
Terkait kawasan strategis, dia menjelaskan Bonles tidak ada kawasan lain yang cocok untuk pembangunan kilang. Pasalnya sebelah utara bontang terdapat Pupuk Kaltim. Sementara di wilayah selatan terdapat Badak LNG.
“Sekarang di wilayah Bonles akan ada Pertamina,” ucapnya. (*/eza/rdh/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post