BALIKPAPAN- Meski terbilang paling mahal di kelasnya, nyatanya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax Turbo di Kalimantan terus naik. Kaltim tercatat memiliki konsumsi paling tinggi. Pertamina Marketing Operation Region VI di Kaltim, mencatat per Januari 2019 penyaluran BBM dengan RON 98 ini di Balikpapan sebesar 64 kiloliter (kl) dan Samarinda 48 kl.
Junior Officer of Communication & Relations Pertamina Kalimantan Aries Buana mengatakan, Pertamax Turbo mulai dipasarkan di Kaltim sejak November lalu. Memang penjualan belum dilakukan secara masif. Masih di beberapa SPBU tertentu atau utamanya di daerah maju. Tapi, konsumsinya terus menanjak.
“Sebenarnya di Kalimantan pertama kali Pertamax Turbo diluncurkan di Kalbar pertengahan tahun lalu. Setelah itu, pada November baru serempak di seluruh provinsi lainnya yang ada di Kalimantan,” tuturnya Jumat (15/2).
Dia membeberkan, dikenalkan sejak November, peningkatan konsumsi baru terjadi pada Januari lalu. Konsumsi November di Balikpapan sebesar 48 kl, Desember stagnan, dan Januari 64 kl. Samarinda juga demikian, posisi 16 kl di Desember, Januari mencapai 48 kl. Kalau di jumlah Kaltim konsumsinya per Januari 112 kl.
Sementara itu, provinsi lain menunjukkan konsumsi cukup bagus. Kalimantan Barat, Pontianak konsumsinya mencapai 72 kl. Kalimantan Tengah yakni Palangkaraya 30 kl. Di Banjar Baru konsumsinya 32 kl dan Banjarmasin 16 kl. Berdasarkan kota, Pontianak paling tinggi karena lebih dulu. Namun kalau per provinsi Kaltim paling tinggi.
Adapun harga Pertamax Turbo untuk wilayah Kalimantan sekarang Rp 11.400. Tarif BBM itu sudah turun dari harga Rp 12.200. Ia menjelaskan, untuk promo khusus Pertamax Turbo belum ada. Hanya promo undian penggunaan BBM nonsubisidi. Artinya, kesadaran masyarakat untuk pemilihan BBM lebih baik bagi kendaraan sudah mulai tumbuh.
Ketua Asosiasi Mekanik dan Bengkel Indonesia Kalimantan Timur Lukman Hakim mengatakan, Pertamax Turbo ini hanya untuk kendaraan masa kini. Dilihat dari nilai oktan Pertamax Turbo, yaitu 98, maka bahan bakar ini hanya cocok untuk kendaraan dengan rasio kompresi dan suhu tinggi. “Cocok untuk kendaraan yang sudah memakai sistem injeksi,” bebernya.
Kehadiran Pertamax Turbo akan menjawab kebutuhan bahan bakar “bergizi” untuk kendaraan dengan sistem direct injection dan turbocharger/supercharger. “Saya sendiri tidak merekomendasikan kepada kendaraan yang masih memakai sistem karbu. Lebih baik menggunakan Pertamax atau Pertalite saja,” tuturnya.
BBM RON 98 ini membuat pembakaran lebih sempurna dan hemat bagi kendaraan memiliki kompresi besar. Kalau motor di bawah 125 cc kurang rekomendasi. Motor dengan mesin 125 cc ke bawah memiliki kompresi mesin 10:1 atau bahkan kurang dari itu. Ketika pilih BBM dengan spesifikasi lebih tinggi dari standar, maka akan ada energi yang tidak terbakar sempurna. Sehingga efisiensi pemakaian bahan bakarnya lebih boros, kemudian akan ada flek atau istilahnya mesin ngelitik akibat mesin mengalami pembakaran lebih dari yang dibutuhkan.
Oleh karena itu, untuk motor bermesin kecil baik matik atau bebek, sudah cukup pakai Pertalite. “Gak perlu sok keren-kerenan pakai Pertamax Turbo. Pilih yang sesuai karakteristik mesinnya saja,” katanya. Kalau mobil, sambung dia, untuk kendaraan roda empat yang sudah berstandar Euro IV. (aji/ndu/k15/kpg)