BONTANG – Berbagai aktivitas kerap dilaksanakan pengurus Masjid Asy Syuhada. Mulai dari menyambut Ramadan hingga akhir bulan suci. Namun tahun ini, masjid yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin ini nampak lengang.
Diceritakan Sekretaris Umum Masjid Asy Syuhada Ikbal Sultan, pada tahun-tahun sebelumnya, suasana Masjid Asy Syuhada sudah mulai meriah ketika Syakban. Berbagai lomba diselenggarakan saat menyambut bulan suci Ramadan, mulai dari akustik, rebana, hingga menggambar khusus anak-anak TK.
“Tiga hari mau puasa baru diadakan jalan sehat dan bagi-bagi hadiah,” ucapnya.
Ketika telah memasuki Ramadan, sejak bakda Asar para remaja masjid, ibu majelis taklim, hingga laskar sedekah sudah nampak ramai mengisi masjid bertingkat dua itu. Kerja sama yang kompak diperlihatkan, para anggota Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Asy Syuhada mulai mengangkat menu masakan dan nasi yang telah diolah sejak pukul 07.00 Wita oleh tukang masak. Selanjutnya, para ibu majelis taklim dan para laskar sedekah yang menyajikan ke piring-piring untuk disediakan kepada 500 orang.
“Jadi nanti dimakan di tengah-tengah, setelah azan magrib bapak-bapak ini sudah mulai berdiri, anak IRMA langsung bersih-bersih. Ada yang cuci piring dan menyapu, sehingga ketika tarawih sudah harum lagi,” paparnya.
Setiap harinya, menu masakan terus berganti. Disediakan kepada para warga sekitar maupun yang dari luar, mulai dari ayam berlumur tepung, nasi padang, nasi pecel, hingga sate. Dana itu semua diperoleh dari warga sekitar.
“Kalau beras itu sudah mulai dikumpul pada bulan Rajab, ada yang 25 kg sampai ada yang 100 kg kasih itu,” katanya.
Tak hanya itu, jika wabah yang menyerang dunia ini masih terus berlangsung, dipastikan tradisi sahur bersama yang biasa diadakan pada 10 hari terakhir tak dilaksanakan. Begitu juga event tahunan, yakni puncak buka puasa berjamaah dengan menyediakan 5 ribu makanan yang akan disantap bersama di pelataran jalan depan masjid. Namun kegiatan ini nampaknya akan berubah dengan membagikan buka puasa ke jamaah-jamaah sekitar masjid. Pasalnya dia telah dihubungi oleh salah satu perusahaan untuk diberikan bantuan seperti 3 tahun sebelumnya.
Diakui, sudah lama pihaknya harus menghentikan rutinitas keagamaan di masjid tersebut. Mulai dari salat lima waktu, tarawih, hingga sudah ada sebanyak 7 kali salat Jumat tidak dilaksanakan. Guna mengikuti imbauan Pemerintah Kota Bontang untuk melaksanakan social/physical distancing atau jaga jarak, atau melaksanakan aktivitas yang mengumpulkan orang banyak guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Taman ini.
“Kami sudah pasang plang imbauan itu di depan masjid,” akunya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post