bontangpost.id – Spot wisata baru di Kota Taman akan bertambah. Jika tak ada aral, Rumah Singgah Sultan Kutai akan segera berdiri di Guntung, Bontang Utara, tahun ini. Destinasi wisata baru itu akan dibiayai melalui corporate social responsibility (CSR) Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan anggaran mencapai Rp 1 miliar.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni menargetkan bangunan itu dapat rampung Desember tahun ini. Ia pun meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar segera mengurus perizinan yang diperlukan.
“Gambarnya sudah ada diusulkan ke DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu), biar IMB (Izin Mendirikan Bangunan)-nya keluar,” ungkapnya saat pertemuan di Pendopo Wali Kota Bontang, Jumat (12/6/2020).
Sementara itu, Pimpinan Cabang BRI Bontang Priyo Harjanto mengatakan, pertemuan ini untuk berkoordinasi ulang dengan Pemerintah Kota Bontang menindaklanjuti CSR Himbara yang pernah disampaikan pada 2018 lalu.
“Di tengah perjalanan ini, kami (BRI) menggantikan leader percepatan pembangunan rumah singgah sultan,” ujarnya.
Pihaknya tidak mengetahui apa yang menjadi kendala beberapa tahun lalu. Tetapi dia ingin fokus kegiatan ini terus berlanjut. Karena pembangunan Rumah Singgah Sultan Kutai ini untuk masyarakat Bontang, baik itu untuk kemajuan pariwisata hingga budaya.
“Kami dari Himbara tujuannya cuman satu, melestarikan adat dan budaya di Bontang,” tandasnya.
Himbara, kata Priyo akan menyediakan dana. Oleh sebab itu, pihaknya meminta rekomendasi dari Pemkot Bontang untuk kontraktor pembangunannya. Dia pun meminta agar dikerjakan oleh kontraktor lokal, agar memberdayakan masyarakat sekitar.
“Kita tergetkan Desember sudah selesai, karena sudah terlalu lama,” katanya.
Ditambahkan Camat Bontang Utara, Sudi Priyanto mengatakan konsep pembangunan itu akan diintegrasikan dengan kawasan pariwisata dan kebudayaan di Kelurahan Guntung. Karena kelurahan ini akan menjadi daerah pariwisata dan budaya.
“Target terealisasi Desember. Secara teknis saya berharap bisa, tapi ini tahap persiapan,” ucapnya.
Kecamatan Bontang Utara dan Kelurahan Guntung, lanjut Sudi akan melibatkan Lembaga Adat Guntung dalam pelaksanaan proses kegiatannya. Bahkan pihaknya berharap ada rekomendasi dari lembaga adat untuk siapa yang dapat mengerjakan dengan melibatkan warga Guntung.
“Himbara berharap itu bisa diwujudkan, dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan sekaligus kondusifitas pelaksanaan kegiatan,” ujarnya.
Nantinya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang menjadi pengelola untuk merawat Rumah Singgah Sultan Kutai ini. Dengan begitu, OPD tersebut yang akan mengambil inisiatif terhadap pengurusan izin. Untuk lahan, kata Sudi tak ada masalah, karena milik pemerintah yang telah tercatat di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Tidak hanya Rumah Singgah Sultan Kutai, rencananya pujasera dan sanggar tari akan dibangun di lokasi yang sama.
“Kami akan rapat kembali dengan dinas terkait, termasuk DPMPTSP, apa saja izin yang diperlukan,” paparnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post