bontangpost.id – Catatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bontang terus bertambah. Tak hanya itu, klaster-klaster baru pun turut hadir. Kali ini, hadir klaster baru dari salah satu pondok pesantren di Bontang Selatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bontang, dr Bahauddin membenarkan hadirnya klaster ponpes tersebut. Dibebernya, tim Satgas baru mengetahui keberadaan klaster tersebut usai hasil tes swab PCR 5 murid ponpes terbit, Senin (14/9/2020) lalu. Dengan hasil terkonfirmasi positif.
“Iya betul. Senin kan ada tambahan 10 kasus. 5 di antaranya dari ponpes. Ini jadi klaster baru,” ungkap dr Bahauddin kala dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (15/9/2020) siang.
Adapun untuk tambahan 10 kasus itu, tim Satgas belum bisa mendetil seluruhnya. Lantaran masih dilakukan tracing contact pada mereka yang pernah kontak erat dengan pasien positif. Sebabnya dr Bahauddin belum bisa berkomentar terkait bagaimana dan dari mana Covid-19 bisa menulari anak ponpes.
“Saya belum bisa bicara jauh. Soalnya teman-teman lagi tracing contact ini,” bebernya.
Klaster baru ini terungkap kala tiga orang santri berobat di Puskesmas, Kamis (20/8/2020) lalu. Dengan keluhan berbeda. Sebelum berobat dilakukan rapid test, dua santri penderita cacar non-reaktif dan satu santri lainnya dinyatakan reaktif. Namun diperbolehkan pulang dan diminta melakukan isolasi mandiri.
Selang beberapa hari setelahnya, pengelola ponpes minta dilakukan rapid test massal. Ada 22 anak menjadi sasaran tes. Hasilnya, 9 orang reaktif Covid-19. Terhadap 9 anak yang reaktif tersebut dilakukan pengambilan sampel swab PCR. Yang digelar di RSUD Taman Husada. Hasilnya baru keluar Senin (14/9/2020) lalu, 5 anak positif Covid-19.
Kelima murid tersebut hanya menjalani swakarantina di ponpes. Lantaran dari hasil pemeriksaan tim medis, tak ada keluhan sakit tertentu. “Karantina mandiri saja. Mereka tidak ada gejala,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post