Sejak jauh-jauh hari, nama Syaharie Jaang digadang-gadang menjadi salah satu calon Gubernur Kaltim 2018. Bahkan, dukungan penuh diberikan pengurus, kader, dan simpatisan Demokrat saat rapat pimpinan daerah (rapimda) di Balikpapan, awal Maret lalu.
Wali Kota Samarinda itu begitu percaya diri memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018. Bermodal permintaan masyarakat Kaltim, hasil sejumlah survei, hingga dukungan penuh dari partai berlambang mercy, bapak dua anak itu mengincar posisi nomor satu alias KT-1.
Wajar jika ketua Demokrat Kaltim itu yakin. Pengalamannya membangun Samarinda menjadi bekal. Bahkan, Jaang menggaransi, jika tidak sebagai KT-1, dirinya enggan ambil bagian dalam kenduri demokrasi terbesar di Benua Etam.
“Insya Allah saya akan maju sebagai calon gubernur (cagub). Kalau bukan itu (cagub, Red.), saya memilih menjadi Wali Kota Samarinda sampai selesainya masa jabatan,” tegasnya kepada Metro Samarinda (Bontang Post/Kaltim Post Group), Rabu (8/3) kemarin.
Pernyataan Jaang ini memang melepas spekulasi jika dirinya akan maju sebagai calon wakil gubernur (cawagub). Meskipun dia sendiri mengklaim telah mendapat tawaran untuk mendampingi beberapa calon. Salah satunya ketua Golkar Kaltim, Rita Widyasari.
Memang, untuk maju sebagai cagub, Jaang butuh kerja keras. Berbeda dengan Golkar yang bisa mengusung cagub-cawagub seorang sendiri, Demokrat harus mencari koalisi. Pasalnya, Demokrat hanya punya empat kursi di DPRD Kaltim. Sedangkan batas minimal mengusung pasangan calon adalah 20 persen atau 11 kursi.
“Demokrat harus koalisi. Tidak bisa mengusung sendiri. Makanya, kami masih intens berkomunikasi dengan parpol (partai politik) lain. Semangat koalisi nantinya adalah memiliki visi-misi sama untuk kesejahteraan rakyat,” tambah suami dari Puji Setyowati itu.
Meski demikian, Jaang menekankan jika dirinya tetap mengikuti aturan partai. Ketua PDKT itu juga menunggu restu ketua DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum bertempur.
“Di Demokrat, ada mekanisme yang harus dilalui. Ada seleksi, survei, dan lainnya. Itu semua harus dilalui. Apalagi, Demokrat menargetkan kemenangan pilkada (pemilihan kepala daerah) minimal 35 persen. Hal itu menjadi motivasi saya untuk maju sebagai cagub,” jelas pria kelahiran Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) 10 September 1964 silam itu.
Jaang pun membeber prestasi yang diraihnya. Mulai dari upaya mengatasi banjir secara perlahan, infrastruktur untuk mengatasi kemacetan, relokasi rumah warga di bantaran sungai, pemberantasan mafia, hingga raihan penghargaan lain.
Di erah Jaang, Samarinda meraih peringkat pertama Panji Penghargaan bidang Pemberantasan Korupsi. Selain itu juga raihan tiga panji lainnya di bidang Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah untuk kategori kota, bidang Perdagangan, serta bidang Program Kependudukan dan Keluarga Berencana.
Pada peringatan Hari Otonomi ke-19, Jaang juga meraih penghargaan atas pencapaian prestasi kinerja pemerintahan. Piagam Penghargaan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI kepada Pemkot Samarinda atas Prestasi Kinerja 10 Kota Terbaik berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) 2013.
Selain pamer dengan prestasinya, Jaang juga membeber visi-misi. Salah satu yang dia utamakan jika duduk sebagai Gubernur Kaltim adalah percepatan pembangunan daerah pelosok. Menurutnya, kawasan perbatasan kurang tersentuh pembangunan. Sehingga berdampak pada kehidupan masyarakat di sana.
“Saya lahir dan besar di pelosok. Selain membangun kota, tentunya dari pedesaan juga diperlakukan sama. Jangan hanya kota saja dibangun. Saya ingin Kaltim maju. Tidak hanya kotanya, tapi juga perbatasan,” tegasnya.
Beberapa program dipersiapkan Jaang. Mulai dari kemandirian energi, pendidikan, kesehatan, ekonomi, pembangunan infrastruktur, hingga sosial kemasyarakatan. “Semuanya harus sinergi. Tidak boleh satu-satu. Mensejahterakan rakyat itu jangan tanggung-tanggung. Programnya harus jelas,” jelas Jaang.
Sekretaris Demokrat Kaltim, Edy Russani menegaskan, diusungnya Jaang merupakan aspirasi dari rakyat Kaltim. Ditambah dukungan dari internal Demokrat se-Kaltim. “Warga sendiri yang meminta Pak Jaang maju,” katanya.
Dia mengungkapkan, pengusungan Jaang sudah diketahui pusat. “Pak Jaang sudah dapat restu. Tinggal resminya saja,” katanya.
DUKUNGAN KABUPATEN/KOTA
Support penuh untuk Jaang bukan isapan jempol. Pengurus Demokrat kabupaten/kota pasang badan. Ketua Demokrat Bontang, H Ubayya Bengawan beberapa waktu lalu mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan beberapa pergerakan.
Khusus di Bontang, sekretariat Demokrat Bontang di Jalan Patimura juga dijadikan Posko Pemenangan Syaharie Jaang. Selain itu, sosialisasi dukungan Jaang juga sudah dilakukan ke masyarakat.
“Keputusan ini (mengusung Jaang, Red.) adalah keputusan bersama seluruh DPC. Pak Jaang juga sudah pernah datang ke Bontang, untuk silaturahmi dan sosialisasi kepada para tokoh masyarakat serta tokoh kepemudaan. Kami memfasilitasi kunjungan tersebut beberapa waktu lalu,” kata Ubayya.
Senada dikatakan ketua Demokrat Balikpapan, H Abdul Gafur Mas’ud. Gafur mengaku, targetnya adalah membesarkan Demokrat.
“Target kami ingin meraih suara sebanyak-banyaknya dalam pemilihan legislatif dan memenangkan Pak Jaang dalam pilgub,” tegasnya.
Ketua Demokrat Kutim, Alfian Aswad sebelumnya juga menyampaikan hal sama. Dia menegaskan, pihaknya mendukung penuh segala langkah yang diambil Jaang. Apalagi, Jaang sendiri adalah ketua Demokrat Kaltim yang telah lama mengabdikan dirinya bagi masyarakat Samarinda, maupun masyarakat Kaltim.
“Saya kira, dengan pengalaman beliau, baik sebagai Wakil Wali Kota Samarinda dua kali, Wali Kota Samarinda dua kali, insya Allah bisa memimpin Kaltim ke depannya. Kami di Kutim siap bekerja ekstra untuk memenangkan beliau,” sebut Alfian. (gun)
Kekuatan Demokrat
Lembaga Kursi Suara
DPR RI 1 159.977*
DPRD Kaltim 4 46.324
DPRD Samarinda 6 47.804
DPRD Balikpapan 4 24.887
DPRD Bontang 2 6.899
DPRD Penajam Paser Utara (PPU) 3 10.426
DPRD Paser 5 21.812
DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) 0 10.898
DPRD Kutai Barat (Kubar) 2 8.335
DPRD Mahakam Ulu (Mahulu) 1 942
DPRD Kutai Timur (Kutim) 7 26.513
DPRD Berau 4 12.555
Keterangan: *) Termasuk suara dari Kaltara.
Sumber: Bankdata Metro Samarinda
Kursi DPRD Kaltim
Partai Kursi
Golkar 13
PDIP 10
Gerindra 6
Demokrat 4
PKB 4
PAN 4
Hanura 4
PKS 4
PPP 4
Nasdem 4
Total 55
Keterangan:
– Syarat pencalonan adalah memenuhi 20 persen kursi di DPRD Kaltim, yakni 11 kursi.
– Syarat lain pencalonan adalah memiliki 25 persen total perolehan suara pada pemilu.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post