bontangpost.id – Kurun 3 bulan terakhir, pelanggar protokol kesehatan (Prokes) di Bontang menunjukkan tren penurunan. Kendati begitu, Tim Satgas Covid-19 Bontang tak ingin lengah. Melalui Satpol PP, pendisiplinan prokes yang dipayungi Perwali nomor 21/2020 terus ditegakkan. Ada hal penting ditandai: banyak penduduk usia muda yang abai prokes. Utamanya di tempat-tempat kongko.
Sekretaris Satpol PP Bontang Sutrisno menjabarkan, pada September tercatat ada 796 pelanggar prokes. Pada Oktober turun jadi 783. Dan hingga 29 November 2020 kembali turun jadi 521 pelanggar.
Menurutnya, ini mengindikasikan masyarakat Bontang mulai disiplin prokes. Tapi dia cukup menandai, setiap kali operasi yustisi dilakukan, prokes kerap diabaikan di lokasi-lokasi tertentu yang umumnya dipenuhi anak muda. Semisal kafe.
Bentuk pelanggaran yang kerap terjadi, masker tidak dipakai sebagaimana rekomedasi otoritas kesehatan. Masker dipakai, tapi diletakkan di bawah dagu. Ketika bercengrama dengan teman-teman di kafe, masker tidak dikenakan. Padahal kondisinya kala itu, mereka tidak makan atau minum.
“Kalau makan atau minum, tidak apa-apa dilepas. Tapi kalau ngobrol, kami minta dipakai. Itu sering kami lihat, diabaikan anak muda,” beber Sutrisno.
Saban hari, Satpol PP dibantu Kepolisian dan Kodim menggelar operasi yustisi. Kadang pagi-sore. Kadang pagi-malam. Sasarannya acak. Yang jelas, kawasan ramai masyarakat. Jalan-jalan protokol. Kafe dan tempat kongko. Juga pasar tradisional atau ruang publik lainnya.
“Kalau dari Satpol PP sekitar 22 personil yang turun tiap operasi,” bebernya.
Ketika mendapati pelanggar prokes di kafe atau tempat kongko, Satpol PP cuma bisa memberi imbauan. Harapannya, imbauan ini didengar. Apalagi banyak tempat kongko dan kafe dipenuhi anak muda. Mereka yang mestinya lebih mudah paham ketika diberikan informasi.
Dia menegaskan, dalam melawan Covid-19, tim Satgas tidak bisa jadi pemain tunggal. Ini membutuhkan kerjasama apik antar seluruh elemen masyarakat. Utamanya anak muda. Mereka yang lebih kuat secara fisik, dan lebih well-informed.
“Kami minta kesadarannya sih. Apalagi anak muda, mestinya bisa lebih paham,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post