bontangpost.id – Tak ada angin ataupun hujan, deretan seng yang menjadi atap dapur rumah Kartini Hutagalung (61) berbunyi kencang. Mulanya wanita yang tinggal bersama seorang cucu itu tidak menghiraukan bunyi atapnya. Gusar karena seng kembali berbunyi lebih kencang, Kartini mengecek kondisi dapur.
Menyadari kondisi lantai dapur mulai bergeser ia segera keluar rumah lalu membangunkan tetangganya yang berada di dalam rumah.
Bruk! Tanah longsor yang berasal dari bangunan rumahnya di Jalan ahmad Yani, RT 05, Tanjung Laut, Bontang Selatan, ini ambruk menimpa ruang tamu tetangganya. Syukur tak ada korban luka dan jiwa pada tersebut.
“Saat itu saya habis ngantar cucu sekolah. Jadi, saya di rumah sendirian, ” ungkap Kartini, Minggu (23/1/2022).
Akibat longsor tersebut kerusakan tak hanya menimpa dapur Kartini melainkan juga menimpa rumah Hariah (67) yang berlokasi persis di belakang rumah Kartini.
Dikatakan Hariah, saat kejadian tersebut dirinya usai melakukan salat Zuhur. Beruntung cucu Hariah yang waktu itu sedang tidur siang di ruang tamu dibangunkan oleh Kartini.
“Alhamdulillah, masih panjang umur. Pas tanah longsor kami langsung lari ke kamar. Untung tanah hanya masuk sampai ruang tamu. Itu saja tinggi tanahnya sekitar di atas lutut orang dewasa,” jelas Hariah.
Ketua RT 05, Mujianti menjelaskan kejadian naas tersebut terjadi pada Jumat, (21/1/2022) sekira pukul 13.30 Wita. Namun, ia baru mengetahui musibah tersebut pukul 14.30 Wita.
“Pas kejadian bu Kartini itu teriak minta tolong. Nah, setelah diinfokan oleh warga baru kami langsung hubungi lurah dan BPBD,” ujarnya.
“Hari ini kami baru bisa adakan gotong royong untuk bersihkan sisa longsor kemarin karena warga hari ini banyak yang libur kerja,” imbuhnya.
Mujianti menjelaskan, sebab longsornya tanah dari dapur milik Kartini disebabkan kontur tanah yang lembek dan tidak adanya irigasi atau parit di sekeliling rumah.
“Karena ini posisi rumahnya turunan jadi kalau hujan itu air kan cari posisi yang rendah. Jadi tanah milik Kartini itu terkikis akibatnya ya seperti sekarang ini,” jelasnya.
Menindak lanjuti hal ini, Mujianti telah melakukan koordinasi kepada pihak Kelurahan Tanjung Laut untuk segera mengambil sikap agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kalau usulan dari Kartini itu minta untuk dibuatkan pipa saluran pembuangan. Tapi nanti kami akan koordinasukan lebih lanjut dengan kelurahan,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post